Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Netanyahu Sebut Serangan Israel Baru Permulaan

Dhika Kusuma Winata
20/3/2025 19:09
Netanyahu Sebut Serangan Israel Baru Permulaan
Benjamin Netanyahu.(AFP/DREW ANGERER)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengibarkan bendera perang di tengah kesepakatan gencatan senjata Gaza yang semakin rapuh. Dia mengatakan dimulainya kembali serangan Israel di Jalur Gaza baru permulaan. Netanyahu juga mengancam bakal terus memberi tekanan terkait negosiasi yang berlangsung. 

"Ini baru permulaan. Mulai sekarang, kami akan bertindak melawan Hamas dengan intensitas yang meningkat, bernegosiasi hanya di bawah tembakan, dan kami akan terus berjuang untuk mencapai semua tujuan perang," kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan di televisi Israel. 

Tentara Israel tiba-tiba menggempur Gaza sejak Selasa pagi waktu setempat menewaskan lebih dari 400 korban dan luka-luka lebih dari 562 orang. Itu menjadi pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari lalu. 

Sebagian besar korban merupakan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak yang rumahnya dibom. Netanyahu mengklaim pihaknya sudah memperpanjang gencatan senjata selama berminggu-minggu meski belum menerima pembebasan sandera. 

"Kami mengirim delegasi ke Doha dan menerima usulan utusan AS Steve Witkoff, tetapi Hamas menolak semua tawaran," tambahnya. 

Media Israel melaporkan utusan AS Steve Witkoff telah mengajukan proposal terbaru kepada kedua belah pihak, menawarkan pembebasan lima tawanan Israel untuk gencatan senjata selama 50 hari, pembebasan tahanan Palestina, akses bantuan kemanusiaan, dan pembicaraan tentang fase kedua dari gencatan senjata tiga fase. 

Hamas menerima proposal mediator dan setuju untuk membebaskan seorang tentara Israel-Amerika dan empat jenazah dengan kewarganegaraan ganda sebagai bagian dari dimulainya kembali negosiasi fase kedua untuk gencatan senjata Gaza dan pertukaran tahanan. 

"Saya memperingatkan Hamas bahwa jika mereka tidak membebaskan tawanan kami, kami akan melanjutkan pertempuran dan kami telah melakukannya," ujar Netanyahu. 

Israel memperkirakan 59 warganya masih disandera di Gaza dengan 24 orang masih hidup. Sebaliknya, lebih dari 9.500 warga Palestina masih dipenjara di penjara-penjara Israel. 

Fase pertama gencatan senjata berakhir pada 1 Maret lalu. Netanyahu menolak untuk memasuki fase kedua yang mengharuskan diakhirinya perang dan penarikan diri sepenuhnya tentara dari Gaza. 

Muncul dugaan Israel kembali menyerang Gaza dengan agenda Netanyahu untuk meloloskan anggaran dan mencegah keruntuhan pemerintahannya pada akhir Maret untuk memastikan dukungan partai kekuatan Yahudi sayap kanannya demi anggaran 2025. (Anadolu/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya