Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERDANA Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi kemarahan dari para pengunjuk rasa di luar parlemen Israel, Knesset, di Yerusalem. Sehari setelah ia melanjutkan perang di Gaza, yang mengakhiri gencatan senjata dua bulan dengan Hamas.
Di Jalan Raya 1 – jalan utama yang menghubungkan Tel Aviv ke Yerusalem – para pengunjuk rasa membentangkan spanduk bertuliskan: “Masa depan koalisi atau masa depan Israel.”
Spanduk itu menegaskan pesan yang disampaikan oleh ribuan orang ke ibu kota: selama hampir 18 bulan perang dan gencatan senjata yang rapuh, Netanyahu terus memprioritaskan kelangsungan politiknya daripada keamanan negaranya, nyawa sandera Israel, dan kehidupan warga Palestina di Gaza.
Kemarahan dalam tuduhan tersebut terasa nyata, hanya sehari setelah Israel membombardir Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang dan melukai ratusan lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Militer Israel mengatakan mereka telah melancarkan "aktivitas darat yang ditargetkan" di Gaza, merebut kembali sebagian wilayah utama di daerah tersebut.
Bagi Netanyahu, penghentian gencatan senjata membantu memperkuat koalisinya yang rapuh di tengah persidangan kasus korupsinya yang sedang berlangsung dan menjelang pemungutan suara penting terkait anggaran Israel.
Dimulainya kembali pertempuran membuat Netanyahu mendapatkan kembali dukungan dari Itamar Ben-Gvir, menteri sayap kanan ekstrem yang keluar dari pemerintahan sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan gencatan senjata pada Januari lalu. Pada hari Selasa, tak lama setelah pemboman baru di Gaza, partainya, Jewish Power, mengumumkan akan bergabung kembali dengan koalisi Netanyahu.
Namun, bagi banyak warga Israel, pertempuran yang kembali berkobar justru membangkitkan perasaan putus asa – dan kemarahan terhadap pemerintah. Sementara bagi warga Palestina, ini berarti berakhirnya masa jeda singkat yang hanya berlangsung dua bulan.
Selain itu, dimulainya kembali perang tidak sejalan dengan keinginan banyak warga Israel, menurut jajak pendapat terbaru dari lembaga think tank Israel Democracy Institute yang berbasis di Yerusalem. Pada awal Maret, mereka menyatakan mayoritas besar warga Israel mendukung gencatan senjata.
Lebih dari 70% warga Israel mendukung negosiasi dengan Hamas untuk mengakhiri pertempuran dan penarikan pasukan Israel dari Gaza sebagai imbalan atas pembebasan para sandera yang tersisa, menurut lembaga tersebut. Yang mencolok, sebagian besar (61,5%) pemilih dari partai Likud yang dipimpin Netanyahu mendukung kelanjutan tahap kedua kesepakatan gencatan senjata.
Kini, saat Netanyahu semakin bersikeras dengan kampanye perangnya, banyak yang khawatir tentang bagaimana masyarakat Israel yang sudah terpecah belah akan bertahan.
Berdemonstrasi bersama ribuan orang di luar Knesset, Yuval Yairi, seorang seniman dari Yerusalem dan mantan direktur sekolah seni, mengatakan kepada CNN bahwa dia percaya pertempuran ini dimulai kembali karena alasan politik – yaitu agar Netanyahu mempertahankan dukungan sekutu sayap kanannya menjelang tenggat waktu pemungutan suara anggaran pada 31 Maret. Ia juga mengatakan bahwa perang ini merusak demokrasi Israel.
“Saya sangat khawatir dengan kemungkinan perang saudara. Bangsa ini terpecah. Kadang-kadang tampak tidak ada jalan keluar. Orang-orang tidak lagi percaya pada demokrasi. Mereka tidak percaya pada kehidupan yang kita miliki sebelum semuanya dimulai. Anda bisa melihat perpecahan: agama di satu sisi, sekularisme di sisi lain. Ini tampak tanpa harapan,” kata Yairi.
Elias Shraga, ketua Gerakan untuk Pemerintahan Berkualitas di Israel, sebuah lembaga pemantau hukum, setuju bahwa perang Netanyahu di Gaza dijalankan untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Netanyahu ingin menghindari keadilan. Ini satu-satunya alasan kita menghadapi kudeta rezim dan perang berdarah ini. Ini adalah kombinasi yang berbahaya,” kata Shraga kepada CNN.
Netanyahu dijadwalkan memberikan kesaksian dalam persidangan korupsinya, tetapi sidang itu dibatalkan karena dimulainya kembali operasi militer di Gaza hanya beberapa jam sebelum ia dijadwalkan hadir di pengadilan. Perdana menteri membantah melakukan kesalahan apa pun.
“Salah satu alasan dia ingin menghindari keadilan adalah karena dia ingin mempertahankan koalisinya dan dia siap mengorbankan rakyatnya, itu saja. Sederhana sekali,” kata Shraga, menambahkan bahwa dimulainya kembali pertempuran sekali lagi menunjukkan bahwa Netanyahu “tidak peduli dengan para sandera” di Gaza yang seharusnya dibebaskan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata.
“Kita mengorbankan anak-anak kita dalam hal ini, sementara (Perdana Menteri kita) menjual jiwanya,” kata Shraga.
Netanyahu berpendapat bahwa tekanan militer terhadap Hamas diperlukan untuk mengembalikan para sandera.
Pemimpin oposisi Yair Lapid bergabung dalam demonstrasi hari Rabu, yang menurutnya bertujuan “memastikan bahwa pemerintah memahami bahwa mereka tidak bisa berbuat sesuka hati.”
Mengenakan pita kuning sebagai tanda dukungan bagi para sandera yang ditahan di Gaza, Lapid mengatakan kepada CNN bahwa para pengunjuk rasa “berusaha memberi tahu dunia bahwa Israel tidak akan tinggal diam saat demokrasi kami dirampas.”
Saat para demonstran memukul panci dan wajan serta meneriakkan, “Bawa mereka pulang sekarang,” sebuah komite di Knesset menyetujui rancangan undang-undang kontroversial yang bertujuan mengubah susunan panel yang memilih hakim di Israel, yang disebut Komite Seleksi Kehakiman. (CNN/Z-2)
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
FIFA menunda keputusan atas permintaan Palestina agar federasi sepak bola dunia itu menghukum Israel. Keputusan tersebut diambil FIFA dalam kongres tahunan yang berlangsung di Bangkok,
HIZBULLAH meluncurkan Imad 4 yang merupakan kompleks rudal besar dengan terowongan bawah tanah yang panjang dan peluncur roket besar serta tidak terdeteksi kemampuan pengintaian Israel.
Dalam situasi yang memprihatinkan dunia itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan Israel akan melancarkan perang skala penuh terhadap Hizbullah pro Iran di Libanon.
Dus, tekanan maksimum Trump tak akan efektif. Tidak masuk akal melindungi rezim Zionis yang rasialis sambil mengorbankan kepentingan negara-negara di kawasan.
PEMERINTAH junta militer Thailand memperketat keamanan setelah ledakan dua bom pipa rakitan terjadi di dekat sebuah mal di Bangkok
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjanjikan dorongan gencatan senjata di Gaza dalam pesan Ramadhan pada Senin (11/3). Semula dia mengklaim gencatan senjata sebelum Ramadhan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved