Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Militer Israel Kembali Rebut Koridor Netzarim di Gaza

Dhika Kusuma Winata
20/3/2025 14:39
Militer Israel Kembali Rebut Koridor Netzarim di Gaza
Ilustrasi.(AFP/MENAHEM KAHANA)

WARGA Palestina kembali mengungsi dari rumah mereka di tengah eskalasi Israel yang terjadi. Di Gaza Utara, tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk beberapa wilayah menyusul serangan udara besar-besaran yang menewaskan ratusan orang. 

Israel merebut kembali kendali Koridor Netzarim dan memperluas wilayah penyangga. Militer Israel mengatakan eskalasi yang sedang berlangsung di Gaza dimaksudkan untuk menciptakan wilayah penyangga parsial. 

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 436 warga Palestina, termasuk 183 anak-anak, telah tewas sejak Israel melanjutkan pemboman di Gaza pada Selasa dini hari. 

Dalam sebuah posting di X, militer Israel menulis selama 24 jam terakhir pasukannya telah memulai operasi darat yang terfokus di pusat Jalur Gaza dan di selatan dengan tujuan memperluas wilayah keamanan dan menciptakan wilayah penyangga parsial antara utara dan selatan Jalur Gaza. 

Sebagai bagian dari operasi tersebut, pasukan Israel merebut kembali kendali Koridor Netzarim. Lokasi tersebut merupakan tempat ketika mereka mundur berdasarkan fase pertama gencatan senjata. Koridor yang didirikan Israel tersebut memisahkan Gaza utara dari selatan. 

Warga Palestina sekali lagi dipaksa meninggalkan wilayah yang mereka sebut sebagai rumah. 

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan lebih dari 80 keluarga Palestina mengungsi dari kamp pengungsi Al-Ein di dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki. Keluarga-keluarga tersebut diusir secara paksa dari rumah mereka di tengah eskalasi militer Israel yang sedang berlangsung di daerah tersebut. 

Pasukan Israel dilaporlam menyerbu rumah-rumah dan memaksa penduduk untuk pergi dengan todongan senjata sebelum mengubah bangunan-bangunan itu menjadi barak militer. 

Beberapa penduduk kamp ditahan, sementara mereka yang dipaksa keluar dari rumah mereka mencari perlindungan dengan kerabat dan di masjid-masjid setempat. (AlJazeera/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya