Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ratusan Warga Tewas dan Hilang Tertimbun Reruntuhan akibat Bombardir Israel

Ferdian Ananda Majni
19/3/2025 09:27
Ratusan Warga Tewas dan Hilang Tertimbun Reruntuhan akibat Bombardir Israel
Situasi di Gaza.(Anadolu )

LEBIH 404 warga Palestina tewas dan 562 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (18/3). Bahkan banyak korban yang belum ditemukan dalam reruntuhan bangunan.

Serangan itu dinilai melanggar gencatan senjata yang telah berlangsung hampir dua bulan di wilayah tersebut.

"Banyak korban masih tertimbun reruntuhan dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi mereka," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (19/3).

Tentara Israel mengatakan Selasa (18/3) pagi bahwa mereka melakukan serangan udara di Jalur Gaza, yang terbesar sejak gencatan senjata dengan kelompok Palestina Hamas berlaku pada 19 Januari.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan seluruh keluarga termasuk di antara para korban, yang tewas bersama dalam serangan Israel.

Mereka juga mencatat bahwa ambulans dan tim pertahanan sipil tidak dapat mengevakuasi semua korban ke rumah sakit.

"Pembantaian brutal ini menegaskan sekali lagi bahwa tentara pendudukan Israel hanya mengenal bahasa pembunuhan, penghancuran, dan genosida," tambah pernyataan itu.

Dimulainya kembali pembantaian di Gaza terjadi bersamaan dengan pengepungan yang berlangsung di Gaza dan penutupan total titik penyeberangan, yang memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan membuat lebih dari 2,4 juta warga Palestina kehilangan kebutuhan dasar.

Kantor media tersebut mendesak masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, untuk menghentikan sikap tidak bertindak dan segera bertindak guna memastikan diakhirinya pembantaian di Gaza.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan target Hamas di Jalur Gaza untuk mencapai tujuan perang sebagaimana yang telah ditetapkan oleh petinggi politik, termasuk pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Hamas mengatakan pemerintah Israel telah menyatakan perang terhadap Gaza dengan melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Kami menuntut agar para mediator meminta (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pendudukan Zionis bertanggung jawab penuh atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut," katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun ada gencatan senjata, otoritas setempat di Gaza melaporkan pelanggaran hampir setiap hari oleh tentara Israel.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 48.500 warga Palestina sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan meninggalkan Gaza dalam reruntuhan.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya