Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA pemimpin Barat bergegas memberikan dukungan kepada Ukraina setelah pertemuan sengit antara Donald Trump dan Volodymyr Zelensky, Jumat lalu, semakin memperdalam perpecahan antara Washington dan banyak sekutunya.
Pertemuan luar biasa di Ruang Oval Gedung Putih itu menyoroti tantangan besar yang dihadapi negara-negara Barat sejak Trump kembali menjabat pada Januari. Mereka berusaha mempertahankan dukungan kuat bagi Zelensky dan Kyiv dalam menghadapi agresi Rusia, sekaligus tidak ingin merenggangkan hubungan dengan presiden AS yang terkenal transaksional. Trump tampaknya semakin bersimpati kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, tidak mentoleransi kritik, dan sedang mengguncang aliansi keamanan transatlantik yang telah terjalin selama puluhan tahun.
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang bertemu Trump di Gedung Putih pada Kamis dalam salah satu kunjungan tersulit oleh pemimpin Inggris ke Washington dalam beberapa dekade, berbicara dengan Trump dan Zelensky setelah adu argumen sengit itu, menurut juru bicara Downing Street.
Starmer "tetap teguh mendukung Ukraina dan berperan dalam mencari jalan menuju perdamaian yang langgeng, berdasarkan kedaulatan dan keamanan Ukraina," kata juru bicara tersebut.
Inggris dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Eropa pada Minggu untuk membahas dukungan bagi Kyiv. Zelensky diperkirakan akan hadir dalam pertemuan yang lebih bersahabat bagi pemimpin Ukraina itu, dengan Starmer yang telah mendesak Trump untuk tidak menerima kesepakatan damai yang "menguntungkan" Rusia atau sekutunya.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, sekutu utama Trump di Eropa, juga menyerukan pertemuan puncak antara AS dan negara-negara Eropa untuk membahas perang di Ukraina, dengan menekankan perpecahan hanya akan melemahkan Barat.
Para pemimpin dan pejabat Eropa terkejut dengan runtuhnya dukungan AS bagi Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Padahal, pemerintahan Joe Biden sebelumnya memberikan dukungan kuat selama hampir tiga tahun. Banyak yang masih belum memahami mengapa Trump begitu marah kepada Zelensky dan memberikan konsesi besar kepada Putin bahkan sebelum pembicaraan dimulai.
Zelensky telah berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Dewan Eropa António Costa setelah pertengkarannya dengan Trump di Gedung Putih, menurut sumber Ukraina yang mengetahui situasi tersebut.
"Ada agresor, yaitu Rusia, dan ada rakyat yang diserang, yaitu Ukraina," kata Macron dalam pernyataannya.
"Kami bekerja menuju jalan bersama untuk perdamaian yang langgeng dan adil," tulis Kanselir Jerman Olaf Scholz di platform X. "Ukraina bisa mengandalkan Jerman – dan Eropa."
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menyatakan "jelas dunia bebas membutuhkan pemimpin baru." Para pemimpin Uni Eropa juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Zelensky untuk "tetap kuat."
Zelensky juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, menurut sebuah sumber.
"Ukraina, kamu tidak akan berjalan sendirian," kata Presiden Lithuania Gitanas Nauseda, sementara Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna memperingatkan bahwa "jika Ukraina berhenti berperang, maka tidak akan ada Ukraina."
Dukungan vokal juga datang dari sekutu utama AS di luar Eropa, termasuk negara-negara dalam aliansi intelijen Five Eyes, yang merupakan mitra terpercaya Washington.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa negaranya "akan terus berdiri bersama Ukraina."
"Rusia secara ilegal dan tidak dapat dibenarkan menginvasi Ukraina. Selama tiga tahun, rakyat Ukraina telah berjuang dengan keberanian dan ketahanan. Perjuangan mereka untuk demokrasi, kebebasan, dan kedaulatan adalah perjuangan yang penting bagi kita semua," tulis Trudeau di X.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa negaranya "akan terus mendukung Ukraina selama yang diperlukan."
"Kami dengan tegas berdiri bersama Ukraina dalam perjuangan mereka, karena kami menganggap ini sebagai perjuangan untuk menegakkan hukum internasional," kata Albanese.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon menyatakan bahwa negaranya tetap "teguh dalam mendukung Ukraina saat mereka membela diri dalam perang yang dimulai oleh Rusia."
Namun, tidak semua pemimpin Eropa menunjukkan solidaritas. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, seorang populis sayap kanan dan sekutu Trump, justru mendukung Presiden AS.
"Pria kuat menciptakan perdamaian, pria lemah menciptakan perang," tulis Orban di X. "Hari ini Presiden Trump dengan berani memperjuangkan perdamaian. Meskipun sulit diterima oleh banyak orang. Terima kasih, Tuan Presiden!"
Pertengkaran panas dengan Trump justru meningkatkan dukungan bagi Zelensky di dalam negeri. Para anggota parlemen Ukraina bersatu mendukung presidennya.
"Kami bangga dengan presiden kami. Kami bangga karena dia memiliki keberanian untuk membela Ukraina," kata Oleksandr Merezhko, kepala Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Ukraina, kepada CNN.
Merezhko menambahkan "tidak ada keraguan" bahwa parlemen Ukraina akan mendukung Zelensky. "Kami bersatu di belakang presiden kami, tetapi pada saat yang sama, kami berharap kebijaksanaan dan akal sehat akan menang."
Militer Ukraina, yang telah menahan gempuran pasukan Rusia yang jauh lebih besar dengan bantuan AS dan Eropa selama lebih dari tiga tahun, tetap mempertahankan sikap menantang.
"Trump memahami cara negosiasi agresif dan mencoba menekan Zelensky," kata perwira militer Ukraina, Stanislav Buniatov, di Telegram. "Tidak akan ada perdebatan panas jika Trump setidaknya menawarkan gencatan senjata dengan sedikit perubahan di garis depan."
Seorang perwira militer lainnya, yang memiliki kode panggilan Aleks, mengatakan di Telegram bahwa ia tidak "peduli" dengan jenis perdamaian yang ditawarkan Trump.
"Lebih baik bertempur sampai mati daripada membekukan perang dan kemudian terkuras lagi dalam tiga tahun," katanya. (CNN/Z-2)
(CNN/Z-2)
Beckham menjadi tokoh keempat dari Manchester United yang memperoleh gelar “Sir”, setelah Sir Bobby Charlton, Sir Matt Busby, dan Sir Alex Ferguson.
Sebuah pesawat penumpang Air India jenis Boeing 787 Dreamliner yang dijadwalkan menuju London dilaporkan jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad.
Sepatu kulit Romawi berukuran sangat besar ditemukan di benteng Magna, Inggris utara.
Vishwash Kumar Ramesh, korban selamat Air India, dalam kondisi stabil dan sudah berbicara dengan keluarganya.
PESAWAT penumpang milik Air India yang menuju London, Inggris, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Ahmedabad, India barat laut, pada Kamis (12/6) waktu setempat.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengecam sanksi dari Inggris, Australia, Kanada, dan negara lain terhadap dua menteri Israel yang dituduh menghasut kekerasan terhadap warga Palestina.
TRAGEDI memilukan terjadi di kota Pryluky, Ukraina tengah, ketika sebuah drone Rusia menghantam bangunan tempat tinggal pada malam hari.
Moskow tetap pada tuntutannya agar Ukraina harus menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia telah dianeksasi.
Pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Senin (3/6) kembali gagal menghasilkan kemajuan signifikan.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
Donald Trump menyatakan terbuka untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Turki.
SETIDAKNYA 10 orang mengalami luka-luka dalam serangan pesawat nirawak (drone) yang kembali menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Minggu (25/5) dini hari. Wali Kota Vitaliy Klitschko.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved