Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SALAH satu dari empat jenazah yang dikembalikan dari Gaza ke Israel bukanlah sandera Shiri Bibas, seperti yang diklaim Hamas, menurut militer Israel.
Berita tentang kematian Shiri Bibas, 33, dan kedua putranya, Ariel dan Kfir, yang kini seharusnya berusia lima dan dua tahun, memicu gelombang duka di Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memberi tahu keluarga Bibas, jenazah kedua anaknya telah diidentifikasi setelah Hamas menyerahkan jasad mereka kepada Israel pada Kamis. Namun, IDF menyatakan bahwa jenazah ketiga bukanlah milik ibu mereka.
IDF menuntut agar jasadnya dikembalikan, bersama dengan para sandera lainnya yang masih ditahan. Hamas belum memberikan komentar terkait klaim Israel ini.
"Saat proses identifikasi, dipastikan bahwa jenazah tambahan yang diterima bukanlah milik Shiri Bibas, dan tidak cocok dengan sandera lainnya. Ini adalah jenazah anonim yang tidak teridentifikasi," tulis IDF di X.
"Ini merupakan pelanggaran serius oleh organisasi teroris Hamas, yang berdasarkan kesepakatan wajib mengembalikan empat sandera yang telah meninggal. Kami menuntut Hamas mengembalikan Shiri ke rumah, bersama dengan semua sandera kami."
Menurut temuan intelijen dan forensik, IDF menyatakan bahwa kedua anak tersebut "dibunuh secara brutal oleh teroris saat dalam tahanan pada November 2023." Hamas mengklaim bahwa mereka dan ibu mereka tewas akibat serangan udara Israel.
Shiri, Ariel, dan Kfir Bibas masing-masing berusia 32 tahun, empat tahun, dan sembilan bulan saat mereka diculik dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Ayah mereka, Yarden Bibas, 34, dibebaskan Hamas pada 1 Februari.
Israel telah mengonfirmasi bahwa jenazah keempat yang dikembalikan pada Kamis adalah aktivis perdamaian veteran, Oded Lifshitz.
Pengembalian jenazah para sandera merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari. Israel telah memastikan akan ada delapan jenazah yang dikembalikan.
Kedua pihak sepakat untuk menukar 33 sandera dengan sekitar 1.900 tahanan dalam enam minggu pertama gencatan senjata.
Pembicaraan untuk tahap berikutnya dari kesepakatan—di mana para sandera yang masih hidup akan dibebaskan dan perang akan berakhir secara permanen—seharusnya dimulai awal bulan ini, tetapi belum terjadi.
Sejauh ini, 28 sandera dan lebih dari 1.000 tahanan telah dipertukarkan.
Sebanyak 66 sandera yang diculik pada 7 Oktober masih ditahan di Gaza. Tiga sandera lainnya, yang diculik lebih dari satu dekade lalu, juga masih ditahan. Diperkirakan sekitar setengah dari semua sandera yang masih berada di Gaza masih hidup.
Sekitar 1.200 orang—sebagian besar warga sipil—tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan 251 orang lainnya diculik ke Gaza sebagai sandera. Israel kemudian melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Hamas, yang menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, telah menewaskan sedikitnya 48.297 warga Palestina—sebagian besar warga sipil. (BBC/Z-2)
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved