Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SALAH satu dari empat jenazah yang dikembalikan dari Gaza ke Israel bukanlah sandera Shiri Bibas, seperti yang diklaim Hamas, menurut militer Israel.
Berita tentang kematian Shiri Bibas, 33, dan kedua putranya, Ariel dan Kfir, yang kini seharusnya berusia lima dan dua tahun, memicu gelombang duka di Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memberi tahu keluarga Bibas, jenazah kedua anaknya telah diidentifikasi setelah Hamas menyerahkan jasad mereka kepada Israel pada Kamis. Namun, IDF menyatakan bahwa jenazah ketiga bukanlah milik ibu mereka.
IDF menuntut agar jasadnya dikembalikan, bersama dengan para sandera lainnya yang masih ditahan. Hamas belum memberikan komentar terkait klaim Israel ini.
"Saat proses identifikasi, dipastikan bahwa jenazah tambahan yang diterima bukanlah milik Shiri Bibas, dan tidak cocok dengan sandera lainnya. Ini adalah jenazah anonim yang tidak teridentifikasi," tulis IDF di X.
"Ini merupakan pelanggaran serius oleh organisasi teroris Hamas, yang berdasarkan kesepakatan wajib mengembalikan empat sandera yang telah meninggal. Kami menuntut Hamas mengembalikan Shiri ke rumah, bersama dengan semua sandera kami."
Menurut temuan intelijen dan forensik, IDF menyatakan bahwa kedua anak tersebut "dibunuh secara brutal oleh teroris saat dalam tahanan pada November 2023." Hamas mengklaim bahwa mereka dan ibu mereka tewas akibat serangan udara Israel.
Shiri, Ariel, dan Kfir Bibas masing-masing berusia 32 tahun, empat tahun, dan sembilan bulan saat mereka diculik dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.
Ayah mereka, Yarden Bibas, 34, dibebaskan Hamas pada 1 Februari.
Israel telah mengonfirmasi bahwa jenazah keempat yang dikembalikan pada Kamis adalah aktivis perdamaian veteran, Oded Lifshitz.
Pengembalian jenazah para sandera merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari. Israel telah memastikan akan ada delapan jenazah yang dikembalikan.
Kedua pihak sepakat untuk menukar 33 sandera dengan sekitar 1.900 tahanan dalam enam minggu pertama gencatan senjata.
Pembicaraan untuk tahap berikutnya dari kesepakatan—di mana para sandera yang masih hidup akan dibebaskan dan perang akan berakhir secara permanen—seharusnya dimulai awal bulan ini, tetapi belum terjadi.
Sejauh ini, 28 sandera dan lebih dari 1.000 tahanan telah dipertukarkan.
Sebanyak 66 sandera yang diculik pada 7 Oktober masih ditahan di Gaza. Tiga sandera lainnya, yang diculik lebih dari satu dekade lalu, juga masih ditahan. Diperkirakan sekitar setengah dari semua sandera yang masih berada di Gaza masih hidup.
Sekitar 1.200 orang—sebagian besar warga sipil—tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan 251 orang lainnya diculik ke Gaza sebagai sandera. Israel kemudian melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap Hamas, yang menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas, telah menewaskan sedikitnya 48.297 warga Palestina—sebagian besar warga sipil. (BBC/Z-2)
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved