Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KELOMPOK Hamas memastikan akan membebaskan tiga sandera pada hari Sabtu (15/2) waktu setempat, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata, termasuk warga AS-Israel Sagui Dekel-Chen.
Dilansir dari Al Arabiya, Jumat (14/2, kelompok Jihad Islam yang didukung Iran secara terpisah akan membebaskan warga Rusia-Israel Alexandre Sasha Troufanov sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.
Sementara Itu, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah menerima nama tiga sandera yang akan dibebaskan oleh militan Palestina dari Gaza pada hari Sabtu besok.
"Para sandera tersebut adalah warga negara Israel-Rusia Sasha Trupanov, warga negara Israel-Amerika Sagui Dekel-Chen dan warga negara Israel-Argentina Yair Horn," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Israel dilaporkan telah mengirim pesan kepada Hamas melalui mediator Mesir dan Qatar bahwa kesepakatan gencatan senjata akan berlanjut jika kelompok Hamas membebaskan tiga sandera lagi pada hari Sabtu (15/2).
Pesan tersebut, dilaporkan situs berita Walla, sehari setelah Israel mengeluarkan serangkaian pernyataan yang saling bertentangan, termasuk oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mengatakan Hamas harus membebaskan sandera Israel, 9 sandera, dan semuanya agar gencatan senjata dapat berlanjut.
Pada Selasa, perdana menteri menyatakan bahwa jika Hamas tidak mengembalikan sandera mereka pada Sabtu (15/2) siang, gencatan senjata akan berakhir dan kabinet keamanan menyambut baik permintaan Presiden AS Donald Trump untuk pembebasan sandera.
Sehari sebelumnya, Trump meminta agar semua sandera dibebaskan oleh kelompok Hamas itu paling lambat Sabtu, tetapi pernyataan Netanyahu, bersama dengan pernyataan dari berbagai pejabat Israel, tidak secara eksplisit meminta agar semua sandera dibebaskan.
"Kami bekerja keras dengan para mediator untuk mengembalikan kesepakatan ke jalurnya," kata seorang pejabat senior Israel kepada Walla.
Sebuah laporan oleh media milik Qatar, Al-Araby Al Jadeed, mengutip sumber-sumber Mesir yang mengatakan bahwa segalanya menuju pecapaian, setelah pertemuan antara kepala intelijen Mesir Hassan Rashad dan delegasi Hamas di Kairo.
Delegasi Hamas dipimpin oleh wakil kepala politbiro Khalil al-Hayya.
"Upaya Qatar dan Mesir, serta utusan khusus AS Steve Witkoff, telah menyelesaikan beberapa masalah yang belum terselesaikan," kata Al Araby Al Jadeed.
Sumber tersebut menambahkan bahwa sejumlah organisasi internasional telah disetujui untuk membawa bahan bakar dan peralatan medis ke Jalur Gaza, tetapi Israel belum memberikan lampu hijau untuk membawa karavan dan lebih banyak tenda.
Jika Israel memberikan persetujuannya untuk karavan tersebut pada hari Kamis, lanjut sumber itu, ada waktu bagi Hamas untuk mengumumkan pada hari Jumat nama-nama ketiga sandera yang akan dibebaskan keesokan harinya.
Awal minggu ini, Hamas mengatakan akan menghentikan pembebasan sandera hingga pemberitahuan lebih lanjut atas dugaan pelanggaran Israel terhadap kesepakatan tersebut, termasuk pembatasan masuknya beberapa barang bantuan seperti tenda untuk memasuki Gaza.
Sementara itu, televisi Israel melaporkan bahwa Netanyahu mengatakan dalam rapat kabinet bahwa tidak ada gunanya membahas tahap kedua kesepakatan penyanderaan saat ini, sementara nasib tahap pertama masih belum jelas.
"Tidak ada gunanya membahas tahap kedua karena saat ini hanya masalah hipotetis," kata Netanyahu seperti dikutip oleh berita Channel 13 dalam pernyataan yang tersebar dari rapat tertutup tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas tahap kedua, yang diharapkan akan mewajibkan Hamas membebaskan semua sandera yang masih hidup sebagai imbalan atas berakhirnya permusuhan.
Perjanjian gencatan senjata tiga tahap yang dicapai bulan lalu menghentikan sekitar 15 bulan pertempuran yang dipicu oleh invasi kelompok itu ke Israel pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang. (Fer/I-1)
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi militer di Iran membuka peluang, termasuk pemulangan sandera di Gaza.
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved