Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Trump Ancam Warganya dengan Pajak 25 Persen Mulai April

Wisnu Arto Subari
19/2/2025 10:20
Trump Ancam Warganya dengan Pajak 25 Persen Mulai April
Donald Trump.(Al Jazeera)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Selasa (18/2) bahwa ia akan secara sepihak mengenakan pajak impor sebesar 25% atas pembelian mobil, farmasi, dan mikrocip oleh warganya paling cepat pada 1 April. Padahal ada kekhawatiran bahwa tindakan tersebut akan meningkatkan laju inflasi yang telah ia janjikan untuk dijinakkan selama kampanye kepresidenannya tahun lalu.

Berbicara dalam konferensi pers mendadak di klubnya Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, Trump ditanya tentang tarif yang akan ia kenakan dalam upaya mencapai hal yang ia sebut sebagai timbal balik dalam perdagangan dan dalam upaya untuk memaksa produsen untuk membawa kembali fasilitas mereka ke AS.

"Saya mungkin akan memberi tahu Anda pada 2 April, tetapi tarifnya akan berada di kisaran 25%. Farmasi, tarifnya akan menjadi 25% dan lebih tinggi dan akan naik jauh lebih tinggi selama (satu) tahun," katanya.

Trump menambahkan bahwa ia ingin memberi produsen waktu untuk masuk dan sedikit kesempatan untuk membangun kembali fasilitas manufaktur. Namun, ia menolak untuk membahas apakah tarif yang diusulkannya akan merugikan atau merusak upaya pemerintahannya untuk menurunkan harga setelah inflasi yang memecahkan rekor membuat pemilih Amerika menentang pemerintahan Demokrat sebelumnya dari mantan presiden Joe Biden.

Presiden juga mengeluh bahwa konsumen Uni Eropa tidak membeli mobil Amerika dan menyalahkan fakta itu pada tarif tidak adil yang diberlakukan oleh blok internasional beranggotakan 27 negara tersebut.

"Kami memiliki defisit sebesar US$350 miliar. Mereka tidak mengambil mobil kami. Mereka tidak mengambil produk pertanian kami. Mereka tidak mengambil hampir apa pun. Mereka mengambil sangat sedikit dan kami harus meluruskannya dan kami akan melakukannya," katanya.

Pengumuman presiden itu muncul kurang dari seminggu setelah ia mengancam akan memulai perang dagang global baru dengan mengumumkan bahwa AS akan segera mengenakan pajak impor yang signifikan pada negara mana pun yang mengenakan tarif pada barang-barang Amerika. Ia juga menyatakan bahwa Amerika akan memperlakukan sistem pajak pertambahan nilai (PPN) yang digunakan di sebagian besar Eropa sama seperti tarif, meskipun PPN tidak ada hubungannya dengan tarif.

Ia sering mengeluhkan defisit perdagangan yang dialami Amerika dengan negara lain, termasuk sekutu dagang dekat seperti Kanada dan Meksiko. Ia sering mengeklaim bahwa defisit perdagangan ialah bukti AS sedang dimanfaatkan atau diperas.

Trump dan sekutunya menyatakan bahwa tarif yang lebih tinggi dalam impor asing akan menciptakan persaingan yang setara antara manufaktur AS dan persaingan asing. Kenyataannya, tarif tersebut akan menjadi kenaikan pajak bagi importir dan konsumen Amerika yang dibayarkan dalam bentuk harga yang lebih tinggi.

Ketika ditanya tarif yang ia minta akan menyebabkan lebih banyak inflasi selama upacara penandatanganan di Ruang Oval Kamis lalu, ia membantah bahwa tarif tersebut akan berdampak seperti itu. Katanya kepada wartawan, "Harga dapat naik dalam jangka pendek, tetapi harga juga akan turun."

"Dalam jangka panjang, hal itu akan membuat negara kita kaya," katanya. "Saya akan memberi tahu Anda bahwa yang akan meningkat ialah lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan akan meningkat pesat. Kita akan memiliki lapangan pekerjaan yang hebat, lapangan pekerjaan untuk semua orang. Ini sesuatu yang seharusnya sudah dilakukan bertahun-tahun yang lalu." (The Independent/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya