Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Biadab, Israel Paksa Pria Tua Palestina sebagai Tameng Manusia lantas Ditembak Mati

Wisnu Arto Subari
17/2/2025 10:53
Biadab, Israel Paksa Pria Tua Palestina sebagai Tameng Manusia lantas Ditembak Mati
Hamas dan sanderanya.(Al Jazeera)

PASUKAN Israel mengikatkan bahan peledak di leher seorang pria tua Palestina di Jalur Gaza dan memaksanya menjadi tameng manusia sebelum membunuhnya dan istrinya. Demikian hasil penyelidikan oleh situs berita Israel HaMakom.

Pria Palestina tersebut, yang tidak disebutkan namanya tetapi diyakini berusia jauh di atas 80 tahun, diberi tahu bahwa jika ia tidak melakukan penggeledahan, pasukan Israel akan meledakkan bahan peledak dan meledakkan kepalanya.

Menurut HaMakom, insiden tersebut terjadi pada Mei tahun lalu ketika tentara Israel dari beberapa brigade berbeda berkumpul di dekat rumah pasangan Palestina tersebut, yang keduanya berusia 80-an, di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.

Pada saat itu, pasukan Israel telah melancarkan serangan darat ketiga mereka di daerah tersebut setelah terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas dan gerakan lain Palestina.

HaMakom mengatakan bahwa Brigade Nahal, Brigade Carmeli, dan Unit Multidimensi, memutuskan untuk menggunakan pria tua Palestina tersebut, yang menggunakan tongkat untuk berjalan, sebagai tameng manusia.

Seorang tentara Israel memberi tahu HaMakom bahwa setelah bahan peledak dikalungkan di leher pria Palestina itu, ia diberi tahu, "Jika ia melakukan kesalahan atau tidak sesuai keinginan kami, orang di belakangnya akan menarik tali dan kepalanya akan terlepas dari tubuhnya." 

Menurut HaMakom, setelah warga Palestina lanjut usia itu dipaksa memasuki rumah-rumah dan terowongan yang diduga digunakan oleh Hamas, para tentara memerintahkan dia dan istrinya untuk meninggalkan daerah itu menuju al-Mawasi, daerah kecil yang saat itu hanya selebar 1 km dan digunakan untuk menampung ratusan ribu warga Palestina. 

Namun, HaMakom mengatakan bahwa tidak ada batalion lain yang diberi tahu bahwa pasangan itu akan menuju ke selatan dan dalam jarak 100 meter dari izin untuk pergi. Akhirnya, mereka berdua ditembak mati. "Mereka tewas seperti itu, di jalan," kata tentara lain kepada HaMakom. (MEE/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya