Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Google Maps AS Ubah Nama Teluk Meksiko Menjadi Teluk Amerika

Thalatie K Yani
12/2/2025 05:46
Google Maps AS Ubah Nama Teluk Meksiko Menjadi Teluk Amerika
Google Maps kini mencantumkan Teluk Meksiko sebagai "Teluk Amerika" bagi pengguna berbasis di AS, mengikuti perintah eksekutif Presiden Donald Trump.(Google Maps)

BADAN air yang sebelumnya dikenal di Amerika Serikat sebagai Teluk Meksiko kini tercantum untuk pengguna berbasis AS di Google Maps sebagai Teluk Amerika.

Perubahan ini mengikuti perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang mengganti nama kawasan tersebut. Google sebelumnya menyatakan mereka memiliki "praktik lama dalam menerapkan perubahan nama ketika telah diperbarui dalam sumber resmi pemerintah."

"Pengguna Maps di AS akan melihat ‘Gulf of America’, sementara pengguna di Meksiko akan melihat ‘Gulf of Mexico’. Semua pengguna lainnya akan melihat kedua nama tersebut," kata Google dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Bulan lalu, Google juga mengumumkan mereka akan mengganti nama Gunung McKinley, puncak tertinggi di AS, kembali menjadi Denali setelah perintah dari Trump. 

Mantan Presiden Barack Obama sebelumnya mengubah nama landmark di Alaska itu menjadi Denali pada 2015 sebagai penghormatan kepada penduduk asli wilayah tersebut. Namun, hingga Selasa, perubahan itu belum diterapkan di Google Maps.

Trump Ganti Nama sebagai Bentuk "Penghormatan terhadap Kejayaan Amerika"
Kedua perubahan nama ini berasal dari tindakan eksekutif yang ditandatangani oleh Trump tak lama setelah menjabat, dengan alasan bahwa perubahan tersebut "menghormati kebesaran Amerika."

Dalam perintahnya, Trump mengecam keputusan Obama untuk mengganti nama McKinley, menyebutnya sebagai "penghinaan terhadap kehidupan, pencapaian, dan pengorbanan Presiden McKinley."

Perintah itu juga menarik paralel antara McKinley dan Trump, dengan menyatakan bahwa McKinley "mendukung tarif perdagangan" dan dibunuh dalam serangan terhadap nilai-nilai serta kesuksesan bangsa kita."

FAA dan Penjaga Pantai Mulai Terapkan Perubahan Nama

Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) juga mengeluarkan pemberitahuan pada Senin terkait perubahan nama geografis ini.

"Harap diperhatikan FAA sedang memperbarui data dan peta kami untuk mencerminkan perubahan nama dari Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika serta dari Denali menjadi Gunung McKinley," kata agensi tersebut.

Sementara itu, Penjaga Pantai AS yang bertanggung jawab atas patroli perairan pesisir negara tersebut, juga telah mulai menerapkan perubahan nama Teluk Amerika dalam pemberitahuan publik mereka.

Perubahan Kalender Google dan Kontroversi Penghapusan Momen Keberagaman
Beberapa pengguna Google juga mulai memperhatikan perubahan pada Google Calendar, yang menurut sebagian orang tampaknya mengurangi penekanan pada momen keberagaman.

Misalnya, beberapa perayaan dan acara seperti Bulan Kebanggaan (Pride Month) dan Bulan Sejarah Kulit Hitam (Black History Month) tidak lagi ditampilkan secara default pada hari pertama bulan masing-masing, yang memicu kritik dari beberapa pengguna di forum diskusi Google.

Namun, juru bicara Google mengatakan kepada CNN bahwa perubahan ini telah diterapkan tahun lalu sebagai bagian dari pembaruan kalender yang lebih luas berdasarkan masukan pengguna.

"Beberapa tahun lalu, tim Kalender mulai secara manual menambahkan lebih banyak momen budaya di berbagai negara di seluruh dunia," kata juru bicara Google.

"Kami menerima masukan bahwa beberapa acara dan negara lain masih belum terwakili—dan memelihara ratusan momen secara manual serta konsisten secara global tidak dapat diskalakan atau berkelanjutan. Oleh karena itu, pada pertengahan 2024, kami kembali hanya menampilkan hari libur nasional dan peringatan resmi dari timeanddate.com secara global, tetapi tetap memungkinkan pengguna menambahkan momen penting lainnya secara manual." (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya