Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Trump Ingin Mesir Ambil Alih Masalah di Gaza

Ferdian Ananda Majni
26/1/2025 15:31
Trump Ingin Mesir Ambil Alih Masalah di Gaza
Presiden AS Donald Trump(media sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Padahal, ini usulan tidak biasa dan ditentang oleh mantan pemerintahan Joe Biden.

Kepada wartawan di dalam Air Force One menuju Miami, Presiden Trump mengatakan dia mengemukakan masalah itu dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada hari Minggu.

"Saya katakan kepadanya (Raja Yordania) bahwa saya ingin Anda mengambil alih lebih banyak lagi karena saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang dan keadaannya kacau, benar-benar kacau," kata Trump yang berbicara melalui panggilan telepon tersebut.

"Saya ingin dia (Raja Yordania) mengambil alih orang-orang," sebut Trump dikutip dari Anadolu, Minggu (26/1).

"Saya ingin Mesir menerima orang. Saya akan berbicara dengan Jenderal Al Sisi besok. Saya ingin Mesir menerima orang. Dan saya ingin Yordania menerima orang," lanjut Trump.

"Anda berbicara tentang satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan seluruh tempat itu. Anda tahu selama berabad-abad, ada banyak sekali konflik. Dan saya tidak tahu, sesuatu harus terjadi," tambahnya.

Dia menggambarkan Gaza sebagai lokasi yang hancur dan segera dilakukan pembongkaran.

"Hampir semuanya dihancurkan dan orang-orang meninggal di sana. Jadi saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi lain di mana mereka mungkin bisa hidup damai untuk perubahan," kata Presiden AS.

Ia menambahkan bahwa langkah tersebut bisa bersifat sementara atau bisa juga bersifat jangka panjang.

Sebelumnya, pemerintahan Biden menentang pemindahan penduduk Gaza ke luar daerah kantong itu, menganjurkan kembalinya warga Gaza ke rumah mereka setelah tercapainya perdamaian dan solusi dua negara.

Perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.

Sejak 19 Januari, gencatan senjata telah diberlakukan untuk memberikan kelegaan bagi warga sipil di wilayah kantong Palestina, tetapi Trump mengatakan minggu lalu bahwa ia tidak yakin gencatan senjata itu akan bertahan.

"Ini bukan perang kita. Ini perang mereka. Saya pikir mereka sangat lemah di pihak lain," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval.

"Saya melihat gambar Gaza. Gaza seperti lokasi pembongkaran besar-besaran. Tempat itu... Benar-benar harus dibangun kembali dengan cara yang berbeda," katanya.

"Gaza itu menarik. Lokasinya sangat bagus di tepi laut, cuacanya bagus, Anda tahu, semuanya baik-baik saja. Ada banyak hal indah yang bisa dilakukan dengannya, tapi sangat menarik, tapi ada juga hal fantastis yang bisa dilakukan dengan Gaza," imbuh Trump. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya