Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Disandera Hamas, Liri Albag: Kami sedang Jalani Mimpi Buruk yang Mengerikan

Dhika Kusuma Winata
05/1/2025 20:51
Disandera Hamas, Liri Albag: Kami sedang Jalani Mimpi Buruk yang Mengerikan
Seorang sandera bernama Liri Albag dalam rekaman video yang dipublikasikan oleh Hamas pada 4 Januari 2025.(timesofisrael.com)

HAMAS merilis video sandera Israel. Dalam rekaman video, tentara Israel berusia 19 tahun bernama Liri Albag meminta pemerintah Israel untuk membebaskannya.

Rekaman tersebut memperlihatkan Liri Albag menyerukan agar pemerintah Israel mencapai kesepakatan.

Dia disandera bersama enam tentara wajib militer perempuan lainnya di pangkalan militer Nahal Oz di perbatasan Gaza selama serangan Hamas pada Oktober 2023. Lima dari mereka masih ditawan.

Liri Albag terlihat gemetar dan menangis saat dia dipaksa memohon kepada pemerintahnya untuk menyelamatkannya. Dalam video berdurasi tiga setengah menit itu, dia juga menyampaikan pesan langsung kepada Menteri Pertahanan Israel.

“Kami sedang menjalani mimpi buruk yang mengerikan. Kelangsungan hidup kami bergantung pada penarikan pasukan dan tidak sampai ke tangan kami," kata Liri.

Perundingan baru saat ini tengah berlangsung antara Israel dan Hamas. Meski begitu, Israel tetap mengintensifkan serangan di Gaza.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Minggu (5/1) sebanyak 88 orang tewas dalam pemboman Israel selama 24 jam terakhir.

Dilaporkan BBC, kantor PM Israel mengatakan Benjamin Netanyahu berbicara dengan orang tua Liri dan meyakinkan mereka Israel akan memulangkan Liri dan semua sandera.

Presiden Israel Isaac Herzog juga berbicara dengan orang tua Liri. Kantor presiden menegaskan kembali perwakilan Israel yang saat ini sedang melakukan negosiasi harus terus bertahan dan tetap berada di meja perundingan sampai semua 100 sandera dipulangkan.

Kubu Hamas sebelumnya mengatakan negosiasi dilanjutkan di Doha, Qatar. Menurut Hamas, perundingan fokus pada kesepakatan gencatan senjata penuh, penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, dan pemulangan para pengungsi. (Dhk/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya