Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tradisi dan Adat Natal di Dunia Arab 

Nur Amalina
25/12/2024 10:48
Tradisi dan Adat Natal di Dunia Arab 
Perayaan natal di Timur Tengah.(Reddit)

MESKI sebagian besar negara di dunia Arab memiliki mayoritas Muslim, Natal tetap dirayakan dengan penuh semangat oleh komunitas Kristen yang ada di kawasan ini. Setiap negara memiliki tradisi dan adat istiadatnya sendiri yang menggabungkan elemen-elemen lokal dan pengaruh budaya asing. 

Berikut beberapa cara unik yang dilakukan untuk merayakan Natal di berbagai negara Arab.

1. Mesir.

Di Mesir, Natal dirayakan oleh sekitar 15% dari populasi yang mayoritas beragama Kristen. Umat Kristen di Mesir terutama berasal dari Gereja Ortodoks Koptik yang merayakan Natal pada tanggal 7 Januari. 

Perayaan dimulai sebulan sebelumnya pada bulan Koptik Kiahk saat lagu-lagu pujian khusus dinyanyikan. Selama masa Advent, umat Koptik mengikuti diet ketat, menghindari makanan seperti ayam, daging sapi, susu, dan telur.

Pada Malam Natal, kebaktian dimulai sekitar pukul 21.00 dan berlangsung hingga dini hari. Setelah misa, keluarga-keluarga berkumpul untuk berbuka puasa Advent dan menikmati hidangan yang kaya produk hewani. Bagi teman-teman Mesir yang merayakan Natal, ucapan Eid Milad Majid adalah cara yang tepat untuk menyampaikan selamat Natal.

2. Maroko.

Meski bukan negara mayoritas Kristen, Maroko tetap merayakan Natal dengan semarak, terutama di kota-kota besar seperti Marrakesh, Casablanca, dan Rabat. Pengaruh kolonial Prancis di Maroko menjadikan perayaan Natal di sini memiliki nuansa Eropa, terutama dengan hadirnya kue khas Prancis, Buche de Noel, yang banyak dijual di pasar-pasar Maroko. 

Di Marrakesh, yang merupakan tempat pertemuan berbagai budaya, perayaan Natal sering kali mencampurkan elemen keagamaan dan sekuler, menciptakan suasana meriah dengan berbagai kebaktian dan pesta.

3. Libanon.

Di Libanon, Natal dirayakan dengan penuh kegembiraan, baik oleh umat Kristen maupun Muslim. Selama musim Natal, jalan-jalan utama dihiasi dengan pohon Natal dan adegan kelahiran Yesus, menciptakan suasana yang hangat dan meriah. 

Makan siang adalah momen paling penting dalam perayaan ini. Saat itu, keluarga-keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan ayam, nasi, dan daging yang dimasak dengan rempah-rempah khas.

Beirut, ibu kota Libanon, terkenal dengan dekorasi Natal yang glamor dan pesta yang meriah, yang sering melibatkan orang non-Kristen. Selain itu, banyak desa di Libanon juga memiliki tradisi unik, seperti membuat api unggun besar di malam Natal, yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk bernyanyi dan menceritakan kisah-kisah indah.

4. Suriah.

Di Suriah, Natal dirayakan dengan penuh rasa bakti. Salah satu tradisi yang unik ialah kisah tentang unta terkecil yang ikut dalam perjalanan Tiga Raja Bijaksana. 

Konon, unta ini diberikan kehidupan abadi oleh Yesus karena kelelahan dalam perjalanan. Oleh karena itu, anak-anak sering meninggalkan sepatu mereka di luar rumah dengan makanan untuk unta tersebut.

Setelah kebaktian malam Natal, yang berlangsung dengan penuh khidmat, keluarga-keluarga di Suriah berkumpul untuk menikmati hidangan lezat, seperti ayam dan domba, serta hidangan penutup. Mirip dengan Mesir, banyak orang di Suriah menjalani puasa sebelum Natal, menjadikan makan malam ini semakin istimewa.

5. Irak.

Natal di Irak mulai diperingati sebagai hari libur umum pada 2008. Meskipun umat Kristen di Irak merupakan minoritas, mereka merayakan Natal dengan penuh keheningan dan spiritualitas. 

Salah satu tradisi unik adalah pembakaran duri kering, yang diyakini dapat menandakan keberuntungan atau tantangan dalam kehidupan rumah tangga. Kebaktian di gereja-gereja lokal menjadi inti perayaan. Doa dan tradisi ini dipraktikkan dengan penuh kesungguhan.

6. Yordania.

Di Yordania, meskipun umat Kristen hanya sekitar 4%-6% dari total populasi, Natal tetap dirayakan dengan meriah. Amman, ibu kota Yordania, yang hanya berjarak satu jam dari Betlehem, tempat kelahiran Yesus, dihiasi dengan dekorasi Natal yang indah. 

Natal di Yordania menjadi momen untuk mempererat persahabatan antara umat Kristen dan Muslim, yang bersama-sama merayakan hari libur ini dengan hangat. Meskipun ada perbedaan dalam tanggal perayaan Natal antara Gereja Ortodoks Timur dan Katolik Roma, umat Kristen di Yordania sepakat untuk merayakan pada 25 Desember, sehingga seluruh komunitas bisa merayakannya bersama.

7. Palestina.

Di Palestina, terutama di Betlehem, Natal diperingati dengan penuh kebanggaan, karena ini tempat kelahiran Yesus. Warga Palestina dari berbagai agama berkumpul untuk menyalakan pohon Natal, yang sering kali diikuti dengan pidato wali kota dan berbagai lagu Natal. 

Pada Malam Natal, parade besar diadakan di seluruh Palestina, dengan beberapa elemen budaya Inggris, seperti permainan bagpipe, turut meramaikan suasana.

Kebaktian di Gereja Kelahiran di Betlehem merupakan salah satu momen penting dalam perayaan Natal di Palestina. Meskipun warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat sering kali menghadapi pembatasan izin, mereka tetap berusaha merayakan Natal dengan kegembiraan, meskipun dalam keterbatasan akibat pendudukan.

Perayaan Natal di dunia Arab sangat bervariasi, namun semuanya memiliki kesamaan dalam hal semangat kebersamaan dan makna spiritual yang mendalam. Baik itu di Mesir, Maroko, Libanon, Suriah, Irak, Yordania, atau Palestina, Natal menjadi waktu untuk merayakan persahabatan, mempererat hubungan antarumat beragama, dan menyambut kedamaian yang dibawa oleh kelahiran Yesus. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya