Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Korsel Sebut Korut Siap Kirim Tambahan Pasukan dan Senjata ke Rusia

Ferdian Ananda Majni
23/12/2024 21:54
Korsel Sebut Korut Siap Kirim Tambahan Pasukan dan Senjata ke Rusia
Tentara Korea Utara.(Dok. David Guttenfelder for NPR)

KONFLIK Rusia-Ukraina semakin panas. Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke Rusia untuk perang dengan negara yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy tersebut.

"Ada indikasi bahwa Korea Utara sedang bersiap untuk mengirim lebih banyak pasukan dan senjata untuk mendukung upaya perang Rusia di Ukraina," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dilansir dari VOA News, Senin (23/12).

Senjata tambahan yang disiapkan termasuk pesawat tanpa awak bunuh diri, dan Korea Utara telah mengirim peluncur roket 240 mm dan artileri gerak sendiri 170 mm ke Rusia.

Korea Utara juga telah mengirim sekitar 12.000 tentara ke Rusia, menurut Korea Selatan, Amerika Serikat dan Ukraina.

JCS menyebut bahwa sedikitnya 1.100 warga Korea Utara telah terbunuh atau terluka.

Militer Ukraina mengatakan pihaknya menembak jatuh 47 pesawat nirawak yang diluncurkan pasukan Rusia dalam serangan semalam yang menargetkan beberapa wilayah di negara itu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan total 72 pesawat nirawak dalam serangan udara harian terbarunya.

"Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh drone di wilayah Cherkasy, Chernihiv, Kharkiv, Khmelnytskyi, Kyiv, Odesa, Poltava, Sumy dan Zhytomyr," kata militer Ukraina.

Gubernur Khmelnytskyi Serhii Tiurin mengatakan bahwa serangan pesawat nirawak tersebut merusak sebuah bisnis dan beberapa rumah, serta melukai satu orang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah pesawat nirawak Ukraina di atas wilayah Bryansk, yang terletak di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.

Gubernur Bryansk Alexander Bogomaz menegaskan bahwa tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa akibat serangan Ukraina.

Bulan lalu, media Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un mengamati langsung uji coba berbagai jenis drone serang bunuh diri dan menyerukan produksi senjata skala penuh yang semakin penting dalam perang modern karena efektivitas biaya.

JCS mengatakan tidak ada tanda provokasi spesifik yang terdeteksi dari Korea Utara dan menambahkan bahwa negara tersebut fokus pada perluasan kerja sama militer dengan Rusia serta mengelola lingkungan domestik secara stabil menjelang pertemuan pleno partai penting pada akhir tahun.

Kendati demikian, militer tidak menutup kemungkinan Korea Utara dapat melakukan provokasi militer mendadak yang diperkirakan terjadi sekitar acara politik besar tersebut, seperti peluncuran rudal balistik jarak menengah yang dilengkapi dengan hulu ledak hipersonik.

Ke depan, JCS memproyeksikan Korea Utara akan melanjutkan provokasi zona abu-abu pada tahun depan, seperti meluncurkan balon pembawa sampah dan melakukan serangan gangguan GPS.

“Karena Korea Utara berkonsentrasi mendukung Rusia tahun depan, kemungkinan besar mereka akan merasa terbebani oleh (kemungkinan) menyebabkan ketegangan atau konflik militer yang bisa mengarah pada terbentuknya front perang baru,” tambah JCS.

"Tetapi kebutuhan untuk kerja sama dalam berbagi informasi dengan AS serta membangun sikap kesiapan yang kuat sangat penting karena ada kemungkinan Korea Utara akan mencoba berbagai provokasi, seperti peluncuran rudal balistik antar benua atau uji coba nuklir untuk meningkatkan daya tawarnya terhadap AS,” pungkas JCS. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya