Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Israel Disinyalir Sengaja Putus Akses Air di Gaza untuk Genosida

Dhika Kusuma Winata
20/12/2024 14:29
Israel Disinyalir Sengaja Putus Akses Air di Gaza untuk Genosida
Map Gaza.(DOK BBC)

ISRAEL dianggap melakukan kejahatan dan tindakan genosida di Gaza melalui kebijakan yang sengaja berupa pemutusan akses air. Hal itu disampaikan Human Rights Watch (HRW) yang berbasis di AS dalam laporan terbarunya yang diterbitkan pada hari Kamis waktu setempat. 

Organisasi hak asasi manusia itu  menyebut Israel menimbulkan kondisi kehidupan di Gaza yang dimaksudkan untuk menghancurkan populasi. 

Kebijakan itu melibatkan pemutusan dan kemudian pembatasan air ledeng menargetkan infrastruktur air dan sanitasi dan memblokir masuknya pasokan air. Hal itu dinilai sama saja dengan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan dan kejahatan genosida. 

Ditambahkan pula, pernyataan dari pejabat senior Israel yang menyerukan pemutusan pasokan air sama saja dengan hasutan langsung untuk melakukan genosida. 

"Ini bukan sekadar kelalaian. Ini adalah kebijakan perampasan yang terencana yang telah menyebabkan kematian ribuan orang akibat dehidrasi dan penyakit yang tidak lain adalah kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan, dan tindakan genosida," kata Direktur Eksekutif HRW Tirana Hassan. 

Laporan HRW didasarkan pada wawancara dengan warga Palestina di Gaza, karyawan Badan Air Kotamadya Pesisir Gaza, profesional perawatan kesehatan, dan pekerja badan PBB serta LSM di Gaza. 

Laporan itu juga menggunakan citra satelit, foto, video, dan data yang dikumpulkan oleh dokter, ahli epidemiologi, organisasi bantuan kemanusiaan, dan pakar air dan sanitasi. 

Mengutip Badan Air Kotamadya Pesisir Gaza dan PBB, laporan HRW mengatakan antara Oktober 2023 dan Agustus 2024 masyarakat di Gaza tidak memiliki akses ke jumlah air minimum yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dalam situasi darurat jangka panjang. 

PBB juga melaporkan di Gaza utara masyarakat tidak memiliki akses ke air minum selama lebih dari lima bulan, antara November 2023 dan April 2024. 

Laporan tersebut mencatat karena hancurnya sistem perawatan kesehatan Gaza, kasus kematian yang terkait dengan penyakit yang ditularkan melalui air dan dehidrasi tidak dilaporkan secara sistematis. 

Berdasarkan wawancara dengan para profesional perawatan kesehatan, laporan tersebut menyimpulkan kemungkinan besar ribuan orang telah meninggal akibat tindakan otoritas Israel. (Middle East Eye/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya