Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah mengetahui keinginannya agar konflik di Timur Tengah segera berakhir. Hal itu ia katakan kepada Time dalam sebuah wawancara.
"Saya rasa (masalah) Timur Tengah akan terselesaikan saat ini sedang terjadi perkembangan yang sangat produktif di Timur Tengah. Saya pikir Timur Tengah akan terpecahkan. Saya rasa ini lebih rumit dibandingkan Rusia-Ukraina, tetapi saya juga merasa ini lebih mudah diselesaikan," ujar Trump .
"Saya tidak ingin mengatakan itu (Netanyahu menjamin akan mengakhiri perang Israel), tetapi saya rasa dia sangat percaya pada saya. Saya pikir dia tahu saya ingin semuanya berakhir. Saya ingin segalanya berakhir," lanjut Trump.
Menurut data resmi, lebih dari 44.800 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah pesisir tersebut. PBB memperkirakan 70% dari korban adalah perempuan dan anak-anak.
"Saya mendukung solusi apa pun yang dapat membawa perdamaian. Ada gagasan lain selain dua negara, tetapi saya mendukung apa pun yang diperlukan untuk membawa perdamaian, bukan hanya perdamaian, tetapi perdamaian yang abadi," jelasnya.
Dia menekankan negaranya tidak ingin ada orang yang terbunuh dari kedua belah pihak, baik itu Rusia, Ukraina, atau Palestina dan Israel, maupun entitas-entitas lainnya di Timur Tengah.
Trump menolak memberikan rincian tentang perkembangan di Timur Tengah yang ia sebut produktif dan tidak secara tegas mendukung solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Hal itu termasuk rencana kontroversial yang ia ajukan selama masa jabatan pertamanya.
Ketika ditanya apakah ia mempercayai Netanyahu, Trump menjawab, "Saya tidak percaya pada siapa pun."
Ia berjanji akan menyelesaikan sejumlah krisis yang melanda Timur Tengah di tengah perang Israel terhadap Jalur Gaza, perkembangan bersejarah di Suriah, dan gencatan senjata rapuh antara Hizbullah dan Israel. (Anadolu/Ant/P-3)
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Pemerintahan federal AS tetap siaga terhadap potensi ancaman yang muncul akibat konflik di Timur Tengah.
Pentingnya mengikuti perkembangan situasi keamanan, mematuhi arahan dari otoritas setempat, serta menghindari wilayah yang menjadi target strategis dalam konflik antarnegara.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali mencuat seiring dengan meningkatnya kemungkinan Iran menutup Selat Hormuz, jalur strategis yang menjadi urat nadi ekspor minyak dunia.
Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan keamanan global ke warganya menyusul ketegangan di Timur Tengah.
Seorang perempuan berusia 70-an ditangkap otoritas keamanan Israel karena diduga merencanakan pembunuhan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Donald Trump dikabarkan kaget dengan serangan militer Israel yang menargetkan gereja Katolik di Gaza dan gedung pemerintahan Suriah.
Israel menyesal atas insiden serangan yang menghantam satu-satunya gereja Katolik di Gaza.
Israel dan Suriah sepakat melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki merangkap Utusan Khusus untuk Suriah, Thomas Barrack.
JAKSA ICC Karim Khan diperingatkan pada Mei bahwa jika surat perintah penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu tidak dicabut, ia dan ICC akan dihancurkan.
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved