Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Iran: AS Jarah Minyak Suriah dan Sanksi Jatuhkan Assad

Wisnu Arto Subari
10/12/2024 14:55
Iran: AS Jarah Minyak Suriah dan Sanksi Jatuhkan Assad
Prajurit Garda Nasional Angkatan Darat Georgia AS keluar dari helikopter CH-47 Chinook di dekat Garrison al-Tanf di Suriah, pada 29 Oktober 2024.(Press TV)

DUTA Besar Iran untuk Suriah mengatakan kehadiran ilegal Amerika Serikat (AS) di negara Arab tersebut dan penjarahannya terhadap sumber daya minyak bersama dengan sanksi yang dijatuhkannya memainkan peran penting dalam perkembangan terakhir di negara tersebut saat militan merebut ibu kota.

"Tidak diragukan lagi, Amerika memainkan peran di bagian mana pun di dunia, meskipun mereka mengeklaim tidak memainkan peran apa pun. Mereka telah menduduki wilayah ekonomi terpenting Suriah yang menyediakan kebutuhan dasar rakyat negara tersebut, seperti minyak, gas, pertanian, dan sumber daya air selama lebih dari 12 tahun," kata Hossein Akbari pada Minggu (8/12).

"Mereka telah menjarah sumber daya ini dan menjualnya melalui penyelundupan. Dapatkah intervensi yang lebih terang-terangan dibayangkan?"

Militer AS telah lama menempatkan pasukan dan peralatannya di Suriah timur laut. Pentagon mengeklaim bahwa pengerahan tersebut ditujukan untuk mencegah ladang minyak di wilayah tersebut jatuh ke tangan teroris Daesh atau ISIS.

Namun, Damaskus menegaskan pengerahan tersebut dimaksudkan untuk menjarah sumber daya alam negara tersebut. Mantan presiden AS Donald Trump mengakui pada beberapa kesempatan bahwa pasukan Amerika berada di negara Arab itu untuk mendapatkan kekayaan minyaknya.

Duta besar itu menyalahkan kehadiran AS di daerah-daerah ini atas semua masalah rakyat Suriah, termasuk pemadaman listrik dan krisis ekonomi negara itu.

Klaim AS tentang tidak ada intervensi, "Bertentangan sepenuhnya dengan tindakan tersebut," tegas Akbari.

Akbari mencatat bahwa AS juga telah memberikan sanksi kepada pemerintah Suriah serta memberikan senjata dan peralatan kepada para oposisi pemerintah yang ia gambarkan sebagai contoh nyata dari campur tangan.

Ia memperingatkan bahwa campur tangan asing di Suriah dan keragaman ide serta gerakan dapat memicu ketidakamanan di negara itu. "Kami berharap Tuhan akan membantu bangsa ini memperoleh manfaat dari berkat keamanan dan mengatasi masalah." 

Pada Minggu, kelompok bersenjata yang dipimpin oleh militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) merebut ibu kota Suriah yang menyebabkan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad. Perdana Menteri Suriah Mohammed Ghazi Jalali mengatakan pemerintah siap untuk mengulurkan tangan kepada oposisi dan menyerahkan fungsinya kepada pemerintah transisi. (Press TV/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya