Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bombardir Damaskus, Netanyahu Klaim Berjasa Sebabkan Assad Jatuh

Wisnu Arto Subari
09/12/2024 07:47
Bombardir Damaskus, Netanyahu Klaim Berjasa Sebabkan Assad Jatuh
Warga merayakan jatuhnya Bashar Al-Assad.(Al Jazeera)

PERDANA Menteri (PM) Israel mengeklaim berjasa pada Minggu (8/12) atas peristiwa yang menyebabkan jatuhnya diktator Suriah Bashar al-Assad. Benjamin Netanyahu menggunakan momen tersebut untuk meningkatkan keamanan negara Yahudi tersebut dengan mengebom lokasi-lokasi teror di Damaskus.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim dalam suatu pernyataan video bahwa jatuhnya rezim Assad ke tangan pemberontak merupakan, "Akibat langsung dari tindakan keras kami terhadap Hizbullah di Iran, pendukung utama Assad. Itu memicu reaksi berantai dari semua orang yang ingin membebaskan diri dari tirani ini," kata perdana menteri Israel.

Ia menambahkan bahwa pasukan Israel dengan cepat merebut posisi-posisi Suriah di luar Damaskus untuk memastikan bahwa tidak ada kekuatan musuh yang bersembunyi tepat di sebelah perbatasan Israel.

Israel juga mengebom lokasi-lokasi di dalam ibu kota itu sendiri, termasuk kompleks keamanan dan pusat penelitian pemerintah yang menurutnya sebelumnya telah digunakan Iran untuk mengembangkan senjata.

IDF mengatakan mereka khawatir persediaan senjata kimia jatuh ke tangan pasukan pemberontak yang mungkin menggunakannya untuk melawan Israel.

Selama bertahun-tahun, Israel melancarkan serangan terhadap target-target yang terkait dengan Iran di Suriah. Namun kesepakatan damai yang rapuh yang dicapai pada 1974--di akhir Perang Yom Kippur--dengan kediktatoran keluarga Assad membuat kedua negara terhindar dari perang terbuka.

Dengan jatuhnya Assad, perjanjian itu secara resmi berakhir, kata Netanyahu. "Perjanjian ini berlaku selama 50 tahun. Tadi malam, perjanjian itu runtuh," kata perdana menteri.

Serangan baru Israel selama akhir pekan terjadi setelah pemberontak Islam merebut Damaskus setelah serangan selama dua minggu.

Netanyahu menyebut kejatuhan Assad sebagai hari bersejarah yang menawarkan kesempatan besar.

Tiga serangan udara Israel menargetkan kompleks keamanan pemerintah utama di distrik Kafr Sousa, Damaskus, yang menyebabkan gedung-gedungnya terbakar.

"Serangan Israel menargetkan kompleks keamanan di Damaskus dekat gedung-gedung bekas rezim," termasuk intelijen, bea cukai, dan markas militer, kata Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

Israel sebelumnya mengatakan bahwa ilmuwan Iran menggunakan gedung penelitian di kompleks tersebut, yang mencakup intelijen militer, untuk mengembangkan rudal.
(NYP/MEE/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya