Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kehancuran 21 Bulan Genosida: Gaza Dikepung Puing, Asbes, Kegelapan

Ferdian Ananda Majni
24/7/2025 21:18
Kehancuran 21 Bulan Genosida: Gaza Dikepung Puing, Asbes, Kegelapan
Anak-anak Gaza.(Al Jazeera)

SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap. Analisis data dari PBB dan NASA yang dirilis oleh AFP mengungkap skala kehancuran yang mengejutkan.

Serangan militer Israel terhadap wilayah seluas 365 kilometer persegi dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas pada 2023, yang menewaskan 1.219 orang di pihak Israel, mayoritas warga sipil, demikian menurut data resmi yang dikompilasi AFP.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mencatat korban tewas di pihak Palestina mencapai 59.219 jiwa, sebagian besar adalah warga sipil.

Dampak kerusakan fisik sangat besar. Menurut UNOSAT, lembaga analisis satelit milik PBB, hingga 4 April 2025, sekitar 174.500 bangunan telah hancur. 

Volume puing diperkirakan mencapai 53,5 juta ton atau sekitar 10 kali lebih berat dari Piramida Agung Giza di Mesir. Setiap meter persegi lahan kini rata-rata tertutup 146 kilogram puing.

Sebelum Oktober 2023, bangunan di Gaza memang telah beberapa kali menjadi sasaran serangan, namun kali ini volumenya 18 kali lebih besar dibandingkan seluruh kerusakan dalam 15 tahun sebelumnya.

Ancaman Limbah Beracun

Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), massa puing ini mengandung bahan beracun. Diperhitungkan terdapat sekitar 3,7 ton asbes dan 2,6 ton limbah industri berbahaya tersebar di antara reruntuhan. 

Kamp-kamp pengungsi seperti Jabalia, Nuseirat, Maghazi, Khan Yunis, dan Rafah berada dekat dengan puing-puing yang berpotensi terkontaminasi asbes.

Sistem Kesehatan di Ambang Kolaps

Fasilitas medis juga tidak luput dari serangan. Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai markas dan tempat persembunyian. Per 30 Juni, hanya 18 dari 36 rumah sakit yang berfungsi secara parsial. Dari 163 fasilitas kesehatan, hanya 63 yang masih bisa memberikan layanan, berdasarkan laporan PBB.

Pendidikan Hancur, Sekolah Jadi Target

UNICEF melaporkan bahwa 501 dari 564 sekolah rusak, dengan 95 di antaranya mengalami kerusakan berat. Sebagian sekolah dijadikan tempat berlindung, tetapi juga menjadi sasaran karena dituduh menjadi lokasi persembunyian pejuang Hamas.

Kegelapan Menyelimuti Gaza

Sebelum perang, pasokan listrik di Gaza rata-rata mencapai 12 jam per hari. Namun sejak awal 2024, aliran listrik praktis terputus total. Satu-satunya pembangkit listrik berhenti beroperasi akibat kekurangan bahan bakar dan sambungan dari Israel diputus.

Data dari proyek BlackMarble NASA menunjukkan, dari Januari hingga Mei 2025, intensitas cahaya malam di Gaza turun tujuh kali lipat dibanding lima bulan sebelum konflik. Di Kota Gaza, tingkat pencahayaannya bahkan 16 kali lebih redup.

Hanya satu area yang tetap terang seperti sebelumnya: Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan dengan Mesir yang saat ini sepenuhnya dikuasai oleh militer Israel. (AFP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya