Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap. Analisis data dari PBB dan NASA yang dirilis oleh AFP mengungkap skala kehancuran yang mengejutkan.
Serangan militer Israel terhadap wilayah seluas 365 kilometer persegi dilakukan sebagai balasan atas serangan Hamas pada 2023, yang menewaskan 1.219 orang di pihak Israel, mayoritas warga sipil, demikian menurut data resmi yang dikompilasi AFP.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mencatat korban tewas di pihak Palestina mencapai 59.219 jiwa, sebagian besar adalah warga sipil.
Dampak kerusakan fisik sangat besar. Menurut UNOSAT, lembaga analisis satelit milik PBB, hingga 4 April 2025, sekitar 174.500 bangunan telah hancur.
Volume puing diperkirakan mencapai 53,5 juta ton atau sekitar 10 kali lebih berat dari Piramida Agung Giza di Mesir. Setiap meter persegi lahan kini rata-rata tertutup 146 kilogram puing.
Sebelum Oktober 2023, bangunan di Gaza memang telah beberapa kali menjadi sasaran serangan, namun kali ini volumenya 18 kali lebih besar dibandingkan seluruh kerusakan dalam 15 tahun sebelumnya.
Menurut Program Lingkungan PBB (UNEP), massa puing ini mengandung bahan beracun. Diperhitungkan terdapat sekitar 3,7 ton asbes dan 2,6 ton limbah industri berbahaya tersebar di antara reruntuhan.
Kamp-kamp pengungsi seperti Jabalia, Nuseirat, Maghazi, Khan Yunis, dan Rafah berada dekat dengan puing-puing yang berpotensi terkontaminasi asbes.
Fasilitas medis juga tidak luput dari serangan. Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai markas dan tempat persembunyian. Per 30 Juni, hanya 18 dari 36 rumah sakit yang berfungsi secara parsial. Dari 163 fasilitas kesehatan, hanya 63 yang masih bisa memberikan layanan, berdasarkan laporan PBB.
Pendidikan Hancur, Sekolah Jadi Target
UNICEF melaporkan bahwa 501 dari 564 sekolah rusak, dengan 95 di antaranya mengalami kerusakan berat. Sebagian sekolah dijadikan tempat berlindung, tetapi juga menjadi sasaran karena dituduh menjadi lokasi persembunyian pejuang Hamas.
Sebelum perang, pasokan listrik di Gaza rata-rata mencapai 12 jam per hari. Namun sejak awal 2024, aliran listrik praktis terputus total. Satu-satunya pembangkit listrik berhenti beroperasi akibat kekurangan bahan bakar dan sambungan dari Israel diputus.
Data dari proyek BlackMarble NASA menunjukkan, dari Januari hingga Mei 2025, intensitas cahaya malam di Gaza turun tujuh kali lipat dibanding lima bulan sebelum konflik. Di Kota Gaza, tingkat pencahayaannya bahkan 16 kali lebih redup.
Hanya satu area yang tetap terang seperti sebelumnya: Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan dengan Mesir yang saat ini sepenuhnya dikuasai oleh militer Israel. (AFP/I-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved