Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bentrok di Suriah Pecah meski Gencatan Senjata Bertahap Diterapkan

Irvan Sihombing
20/7/2025 11:33
Bentrok di Suriah Pecah meski Gencatan Senjata Bertahap Diterapkan
Pasukan keamanan Suriah berjalan di sepanjang jalan yang dipenuhi kendaraan polisi di pinggiran Provinsi Suwayda, Suriah selatan, 19 Juli 2025.(Xinhua)

PASUKAN otoritas sementara Suriah pada Sabtu (19/7) mulai menyebar di seluruh Provinsi Suwayda untuk melaksanakan fase pertama kesepakatan gencatan senjata. Fase awal tersebut mencakup pemisahan kelompok bersenjata yang saling berseteru.

Menurut sumber dari otoritas informasi Suriah, kesepakatan gencatan senjata itu bertujuan mengakhiri bentrokan sektarian mematikan selama beberapa hari terakhir. Kelompok bersenjata yang saling berseteru ialah faksi lokal di dalam Suwayda dan pasukan suku Badui Arab.

Dalam fase awal tersebut, pemisahan dilakukan sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memulihkan stabilitas, membebaskan para tahanan, dan mengevakuasi para sandera.

Sebuah komite darurat pemerintah juga telah dibentuk untuk menjamin terciptanya ketenangan. Komite ini mencakup berbagai institusi publik guna mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan dan medis darurat, memulihkan layanan dasar, serta memperbaiki infrastruktur sesuai dengan fase kedua.

Sumber otoritas informasi Suriah itu menambahkan, fase ketiga akan dilakukan setelah ketenangan terjamin. Dalam hal ini, yang menjadi fase ketiga ialah pengerahan kembali lembaga-lembaga negara dan pasukan keamanan internal secara bertahap dan terorganisasi di seluruh provinsi itu, sesuai dengan pemahaman sebelumnya yang menjamin supremasi hukum di bawah otoritas negara.

Bentrokan kembali pecah

Di sisi lain, Syrian Observatory for Human Rights (Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia) yang berbasis di Inggris melaporkan gencatan senjata yang rapuh telah dilanggar akibat pertempuran baru antara kelompok bersenjata Druze dan pejuang suku Badui.

Kekerasan kembali pecah pada Sabtu di wilayah barat Suwayda, di mana baku tembak sengit terjadi setelah jeda singkat. Bentrokan ini kembali memicu ketakutan akan kemungkinan runtuhnya gencatan senjata secara menyeluruh, yang sebelumnya ditengahi dengan dukungan internasional pada awal pekan ini.

Lembaga pemantau itu juga melaporkan memburuknya situasi kemanusiaan. Rumah sakit nasional utama di Suwayda lumpuh total selama beberapa hari akibat pemadaman listrik, kekurangan air dan obat-obatan, serta runtuhnya layanan dialisis.

Staf medis mengeluarkan maklumat seruan darurat. Mereka memperingatkan akan potensi bencana kesehatan masyarakat yang mengancam.

"Ratusan jenazah yang belum dikubur membusuk, belatung menyebar, dan bau busuk memenuhi fasilitas ini serta jalan-jalan di sekitarnya," bunyi pernyataan dari staf rumah sakit yang ditujukan kepada sejumlah organisasi internasional dan lembaga media. (Ant/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya