Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Macron: Prancis akan Akui Negara Palestina pada September

Dhika Kusuma Winata
25/7/2025 20:03
Macron: Prancis akan Akui Negara Palestina pada September
Emmanuel Macron.(Al Jazeera)

PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September. Keputusan itu menjadikan Prancis sebagai negara dengan kekuatan terbesar di Eropa yang mengambil langkah tersebut.

Hingga saat ini, menurut perhitungan AFP, setidaknya 142 negara telah mengakui atau berencana mengakui kemerdekaan Palestina. Dengan langkah yang diambil Prancis, dorongan untuk mewujudkan solusi dua negara kembali menguat di tengah situasi yang terus memburuk di Palestina.

Macron menyampaikan prioritas saat ini ialah mengakhiri konflik dan menyelamatkan warga sipil. Ia menegaskan rencananya untuk menyampaikan pengakuan resmi terhadap Palestina dalam forum PBB mendatang.

"Kita harus akhirnya membangun Negara Palestina, menjamin keberlanjutannya, dan memungkinkannya, dengan menerima demiliterisasi serta pengakuan penuh terhadap Israel, untuk berkontribusi pada keamanan semua pihak di Timur Tengah," ujar Macron.

Gelombang pengakuan terhadap Negara Palestina meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza hampir dua tahun lalu sebagai respons terhadap serangan Hamas.

Konflik tersebut telah memicu krisis kemanusiaan yang parah di Jalur Gaza, tempat lebih dari dua juta warga Palestina kini menghadapi ancaman kelaparan dan penderitaan ekstrem.

Pemerintah Israel membantah tudingan pihaknya bertanggung jawab atas memburuknya situasi di Gaza meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut krisis kelaparan itu sebagai buatan manusia dan Prancis secara langsung menyalahkan blokade Israel atas kondisi tersebut.

Langkah Prancis langsung disambut oleh berbagai pihak. Pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, menyatakan keputusan tersebut mencerminkan komitmen Prancis terhadap hukum internasional dan dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri serta mendirikan negara merdeka.

Kelompok Hamas juga menyambut baik pernyataan Macron. Hamas menyebutnya sebagai langkah positif ke arah yang benar demi menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan mendukung hak sah mereka untuk menentukan nasib sendiri.

Hamas juga menyerukan kepada negara-negara lain, khususnya negara-negara Eropa yang belum mengakui Palestina, untuk mengikuti langkah Prancis.

Beberapa negara lain telah memberikan sinyal serupa. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan akan mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Jerman dan Prancis untuk membahas upaya menghentikan perang dan menegaskan gencatan senjata akan menjadi jalan menuju pengakuan Negara Palestina.

Sebelumnya, Norwegia, Spanyol, Irlandia, dan Slovenia telah mengumumkan pengakuan mereka terhadap Palestina setelah konflik di Gaza kembali pecah. Selain itu, sejumlah negara non-Eropa juga telah mengambil langkah serupa.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, yang negaranya sudah mengakui Palestina, turut menyambut langkah Macron.

"Bersama-sama, kita harus melindungi apa yang sedang coba dihancurkan oleh Netanyahu. Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar," ujar Sanchez. (AFP/I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya