Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Sabtu menyampaikan permintaan maaf tulus karena menyebabkan kekhawatiran publik akibat pernyataan darurat militer awal minggu ini, dan ia berjanji tidak akan mengulangi aksinya itu.
Pernyataannya itu disiarkan televisi, beberapa jam sebelum pemungutan suara soal pemakzulan terhadap dirinya digelar oleh parlemen.
"Saya sungguh-sungguh minta maaf dan memohon maaf kepada masyarakat yang pasti sangat terkejut," kata Yoon.
Pidato Yoon itu menandai kemunculannya yang pertama di depan publik sejak dia mengumumkan darurat militer pada Selasa (3/12) malam. Yoon mencabut penetapan status itu enam jam kemudian setelah Majelis Nasional menentang keputusannya.
Yoon mengatakan dirinya memberlakukan darurat militer karena merasa putus asa, tetapi mengakui keputusan yang tiba-tiba itu menimbulkan "kekhawatiran dan ketidaknyamanan" bagi masyarakat. Ia membantah rumor bahwa darurat militer akan diberlakukan lagi.
"Saya tidak akan menghindari tanggung jawab hukum dan politik terkait pernyataan darurat militer," katanya. Yoon bersumpah akan menyerahkan semua keputusan, termasuk masa jabatannya, kepada Partai Kekuatan Rakyat demi menstabilkan negara.
Setelah pidato Yoon yang berlangsung dua menit itu muncul, pemimpin oposisi utama Partai Demokrat Lee Jae-myung mengulang desakannya agar sang presiden segera mengundurkan diri atau harus menghadapi pemakzulan.
Sementara itu, pemimpin PPP Han Dong-hoon mempertanyakan kemampuan Yoon untuk menjalankan pemerintahan, dengan mengatakan bahwa pengunduran diri sang presiden lebih awal "tidak terhindarkan."
Presiden Yoon menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengundurkan diri setelah ia mengejutkan negara dengan memberlakukan darurat militer untuk membasmi "kekuatan anti negara."
Yoon menuduh kubu oposisi melumpuhkan fungsi pemerintah dengan mosi pemakzulan serta usulan pemotongan anggaran. (Ant/Z-6)
Yoon, mantan jaksa yang tidak pernah memegang jabatan publik dinyatakan sebagai pemenang pada Kamis (10/3) setelah rivalnya dari Partai Demokratis Lee Jae-Myung mengakui kekalahan.
PM Jepang Fumio Kishida berharap bisa meningkatkan kerja sama yang lebih sehat
Presiden berusia 61 tahun itu akan dilantik saat ketegangan antara Korsel dengan Korea Utara (Korut) berada dalam tingkat tinggi seiring meningkatnya uji coba rudal Korut.
Dalam pidato pelantikannya, dia mengaku akan mempertimbangkan mengirimkan bantuan ekonomi untuk Korut jika Pyongyang telah meninggalkan program nuklir mereka.
Yoon Suk-yeol mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengirim bantuan ekonomi yang signifikan ke Korea Utara, tetapi hanya jika Pyongyang menghentikan program nuklirnya.
Megawati hadir di Istana Kepresidenan Korsel untuk mengikuti prosesi pelantikan Yoon Suk Seol sebagai presiden Korsel menggantikan Moon Jae In.
KABINET Korea Selatan pada Rabu (4/12) mendukung mosi yang disahkan oleh anggota parlemen untuk mencabut darurat militer di negara tersebut.
ANGGOTA parlemen Korea Selatan mendorong untuk memakzulkan Presiden Yoon Suk Yeol pada Kamis (5/12) dini hari.
Presiden Yoon menyampaikan permintaan maaf karena menyebabkan kekhawatiran publik akibat pernyataan darurat militer yang disiarkan melalui televisi.
MANTAN Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun memutuskan untuk melewatkan sidang pengadilan yang akan meninjau permohonan surat perintah penahanan.
Parlemen mengesahkan RUU yang mengusulkan penyelidikan penasihat khusus terhadap Presiden Yoon Suk-yeol atas kegagalan darurat militer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved