Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SETIAP 29 November, dunia memperingati Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina, sebuah momentum yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1979. Peringatan ini bertujuan mengingatkan dunia, konflik Palestina belum mencapai penyelesaian yang adil, serta menyoroti perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak asasi mereka.
Sejarah Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina
Tanggal 29 November dipilih karena memiliki makna sejarah yang mendalam dalam konflik Palestina-Israel. Pada tanggal itu, tahun 1947, Majelis Umum PBB mengesahkan Resolusi 181 yang dikenal sebagai "United Nations Partition Plan for Palestine".
Resolusi ini membagi wilayah Palestina menjadi dua negara: satu untuk bangsa Yahudi dan satu untuk bangsa Arab, sementara Yerusalem ditempatkan di bawah kendali internasional.
Namun, implementasi rencana tersebut menimbulkan konflik besar. Kelompok Zionis menerima pembagian tersebut, tetapi bangsa Arab Palestina dan negara-negara Arab lainnya menolak karena dianggap tidak adil. Penolakan ini menjadi awal dari konflik berkepanjangan yang berlangsung hingga hari ini.
Peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina pertama kali ditetapkan PBB tahun 1977 melalui Resolusi Majelis Umum 32/40 B. Perayaan ini dimulai dua tahun kemudian, untuk memberikan perhatian khusus kepada penderitaan rakyat Palestina akibat konflik yang belum terselesaikan.
Hari ini menjadi momen global menyoroti penderitaan rakyat Palestina, yang hingga kini belum mendapatkan hak-haknya sebagai bangsa. PBB, bersama komunitas internasional, memanfaatkan hari ini untuk menyuarakan dukungan terhadap rakyat Palestina dalam mencapai perdamaian, keadilan, dan kedaulatan.
Hari Solidaritas ini dimaksudkan sebagai pengingat rakyat Palestina belum menikmati hak-hak dasar kemanusiaan mereka, termasuk:
Mengingatkan masyarakat dunia bahwa isu Palestina belum terselesaikan dan memerlukan perhatian serius.
Mendukung terciptanya solusi damai dan adil bagi konflik Palestina-Israel sesuai dengan hukum internasional.
Mengajak semua negara dan individu untuk menunjukkan dukungan nyata terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Dengan memperingati hari ini, komunitas internasional diajak memperkuat dukungan dalam memastikan rakyat Palestina dapat menikmati hak-haknya, termasuk hak untuk hidup dalam damai, merdeka, dan bermartabat. (ui/mui/International Networking for Humanitarian/Z-3)
Prancis akan menjadi kekuatan Eropa paling signifikan yang mengakui negara Palestina dan yang pertama di antara negara-negara demokrasi kaya G7 yang melakukannya.
PEMERINTAH Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan niat untuk mengakui Negara Palestina.
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved