Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PERMINTAAN saham One Global Capital Retail Trust meningkat tajam menyusul akuisisi The Grand Eastlakes, pusat perbelanjaan terbesar milik Crown Group senilai Rp218 miliar. Akuisisi ini menandai debut One Global Capital Fund Management Platform, setelah perusahaan investasi yang berbasis di Sydney tersebut mendapatkan lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024.
CEO dan Komisaris One Global Capital Iwan Sunito menyatakan, akuisisi dan rebranding pusat perbelanjaan tersebut menjadi One Global Centre akan memberikan nilai lebih bagi portofolio properti perusahaan.
“Hal yang paling saya sukai dari properti ini adalah nilai sewanya yang tinggi. Bila semua area ritel tersewa, hasilnya setara dengan 10% dari harga akuisisi," jelas Iwan Sunito, Senin (7/10).
Baca juga : Kini, dengan Modal di Bawah Rp50.000, Investor Bisa Beli Saham Perusahaan Big Caps di Bursa
Menurut dia, keberhasilan akuisisi juga memberikan dorongan pada permintaan saham di One Global Capital Retail Trust, di mana perusahaan telah meluncurkan platform One Global Capital Fund Management setelah mendapatkan lisensi wholesale pada kuartal IV 2024.
Lisensi ini memungkinkan One Global Capital menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor institusional dan terpilih yang memiliki visi dan misi yang sama dengan perusahaan.
“Ini bukan penawaran publik kepada investor ritel, melainkan ditujukan kepada investor yang sudah mengenal kami selama beberapa dekade atau teman dekat yang tertarik untuk berinvestasi secara signifikan dalam portofolio properti mereka,” kata Iwan.
Baca juga : IHSG dan Kapitalisasi Pasar Catatkan All Time High di Agustus 2024
Pada awalnya, One Global Capital hanya menawarkan 10% saham One Global Retail Trust, sementara 90% saham lainnya dimiliki oleh One Global Capital.
Namun, lonjakan permintaan yang tidak terduga memaksa perusahaan untuk melepaskan tambahan 10% saham lagi, sehingga saat ini One Global Capital memegang 80% saham.
Iwan Sunito menyebutkan bahwa tingginya minat para investor institusional dan koleganya terhadap saham perusahaan didorong oleh beberapa faktor.
Baca juga : Investor Asing Borong 10 Saham Unggulan di Tengah Penurunan IHSG
Pertama, akses ke aset investasi di tingkat wholesale yang dibeli dengan harga dan tingkat pengembalian (return) yang sangat menarik. Kedua, visi mentorship yang diusung perusahaan dalam mengembangkan komunitas properti global.
“Kami tidak mencari passive investor, melainkan ingin semua investor bersama-sama membangun komunitas properti global untuk belajar dan tumbuh bersama,” ujar Iwan.
Ia juga menambahkan bahwa banyak dari koleganya yang tertarik untuk bergabung karena mereka melihat nilai jangka panjang dari keterlibatan aktif dalam proyek ini.
Baca juga : Pahami Tipe Market Order dan Kegunaannya untuk Investor
Iwan juga menekankan pentingnya dukungan dari komunitas yang membantu perusahaan melewati masa-masa sulit. Menurutnya, kepercayaan dari teman-teman dan investor institusional berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan One Global Capital dalam satu tahun terakhir.
“Dukungan serta kepercayaan dari komunitas dan teman-teman kami inilah yang membantu mempercepat pertumbuhan One Global Capital secara signifikan dalam satu tahun terakhir,” ujarnya.
Dengan akuisisi yang sukses dan meningkatnya minat investor, One Global Capital optimis bahwa langkah-langkah strategisnya akan mendukung visinya untuk menjadi perusahaan publik pada tahun 2031. (Z-10)
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
penguatan IHSG masih dibayangi aksi jual asing. Investor asing kembali mencatatkan net sell, kali ini sebesar Rp440,2miliar.
Kekayaan intelektual, kata dia, tidak hanya dapat mempertahankan jati diri dan karakteristik suatu bangsa.
SEJUMLAH investor asal Jepang melakukan penjajakan kerjasama di Kabupaten Pesisir Selatan. Rencana ini mencakup berbagai sektor strategis seperti pengiriman tenaga kerja, perikanan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebesar 0,53% dalam sepekan terakhir dengan ditutup di level 7.175,819.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved