Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PERMINTAAN saham One Global Capital Retail Trust meningkat tajam menyusul akuisisi The Grand Eastlakes, pusat perbelanjaan terbesar milik Crown Group senilai Rp218 miliar. Akuisisi ini menandai debut One Global Capital Fund Management Platform, setelah perusahaan investasi yang berbasis di Sydney tersebut mendapatkan lisensi wholesales pada Kuartal IV 2024.
CEO dan Komisaris One Global Capital Iwan Sunito menyatakan, akuisisi dan rebranding pusat perbelanjaan tersebut menjadi One Global Centre akan memberikan nilai lebih bagi portofolio properti perusahaan.
“Hal yang paling saya sukai dari properti ini adalah nilai sewanya yang tinggi. Bila semua area ritel tersewa, hasilnya setara dengan 10% dari harga akuisisi," jelas Iwan Sunito, Senin (7/10).
Baca juga : Kini, dengan Modal di Bawah Rp50.000, Investor Bisa Beli Saham Perusahaan Big Caps di Bursa
Menurut dia, keberhasilan akuisisi juga memberikan dorongan pada permintaan saham di One Global Capital Retail Trust, di mana perusahaan telah meluncurkan platform One Global Capital Fund Management setelah mendapatkan lisensi wholesale pada kuartal IV 2024.
Lisensi ini memungkinkan One Global Capital menawarkan produk investasi kepada sekelompok investor institusional dan terpilih yang memiliki visi dan misi yang sama dengan perusahaan.
“Ini bukan penawaran publik kepada investor ritel, melainkan ditujukan kepada investor yang sudah mengenal kami selama beberapa dekade atau teman dekat yang tertarik untuk berinvestasi secara signifikan dalam portofolio properti mereka,” kata Iwan.
Baca juga : IHSG dan Kapitalisasi Pasar Catatkan All Time High di Agustus 2024
Pada awalnya, One Global Capital hanya menawarkan 10% saham One Global Retail Trust, sementara 90% saham lainnya dimiliki oleh One Global Capital.
Namun, lonjakan permintaan yang tidak terduga memaksa perusahaan untuk melepaskan tambahan 10% saham lagi, sehingga saat ini One Global Capital memegang 80% saham.
Iwan Sunito menyebutkan bahwa tingginya minat para investor institusional dan koleganya terhadap saham perusahaan didorong oleh beberapa faktor.
Baca juga : Investor Asing Borong 10 Saham Unggulan di Tengah Penurunan IHSG
Pertama, akses ke aset investasi di tingkat wholesale yang dibeli dengan harga dan tingkat pengembalian (return) yang sangat menarik. Kedua, visi mentorship yang diusung perusahaan dalam mengembangkan komunitas properti global.
“Kami tidak mencari passive investor, melainkan ingin semua investor bersama-sama membangun komunitas properti global untuk belajar dan tumbuh bersama,” ujar Iwan.
Ia juga menambahkan bahwa banyak dari koleganya yang tertarik untuk bergabung karena mereka melihat nilai jangka panjang dari keterlibatan aktif dalam proyek ini.
Baca juga : Pahami Tipe Market Order dan Kegunaannya untuk Investor
Iwan juga menekankan pentingnya dukungan dari komunitas yang membantu perusahaan melewati masa-masa sulit. Menurutnya, kepercayaan dari teman-teman dan investor institusional berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan One Global Capital dalam satu tahun terakhir.
“Dukungan serta kepercayaan dari komunitas dan teman-teman kami inilah yang membantu mempercepat pertumbuhan One Global Capital secara signifikan dalam satu tahun terakhir,” ujarnya.
Dengan akuisisi yang sukses dan meningkatnya minat investor, One Global Capital optimis bahwa langkah-langkah strategisnya akan mendukung visinya untuk menjadi perusahaan publik pada tahun 2031. (Z-10)
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved