Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MILITER Israel mendesak Irlandia untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari negara Eropa itu dari pos terdepan di sepanjang perbatasan Libanon-Israel karena permusuhan di wilayah tersebut meningkat. Ini diungkapkan media Irlandia pada Jumat (4/10).
The Irish Times mengatakan permintaan tersebut, yang dibuat melalui Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL), muncul saat kampanye militer Israel terhadap Hizbullah meningkat. UNIFIL bersikeras bahwa pasukan penjaga perdamaian akan tetap berada di tempat, meski ada peringatan dari rezim Zionis itu.
Irlandia, yang memiliki satu pos terdepan yang ditetapkan sebagai pos 6-52 di kawasan perbatasan, yang dikenal sebagai Garis Biru, ialah salah satu dari beberapa negara yang menyumbangkan pasukan untuk UNIFIL.
Baca juga : 185 Warga Belanda dan Negara Lain Dievakuasi Perdana dari Libanon
Peleton Irlandia yang ditempatkan di pos tersebut bertugas mengamati dan melaporkan setiap serangan di sepanjang perbatasan. Permintaan penarikan pasukan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel mungkin sedang mempersiapkan invasi yang lebih luas ke Libanon selatan dengan prospek memperluas operasi di sepanjang perbatasan.
Serangan tersebut sejauh ini terbatas dalam skala, tetapi kekerasan yang meningkat telah memicu kekhawatiran akan potensi terjadinya konflik yang lebih luas. UNIFIL telah menyampaikan kepada Israel bahwa pasukan penjaga perdamaian tidak akan ditarik yang memperkuat komitmen menjaga stabilitas di kawasan bergejolak tersebut.
Perang di Jalur Gaza, Palestina, menyebar ke Libanon, ketika Israel melancarkan serangan mematikan di seluruh negeri akhir bulan lalu yang telah menewaskan lebih dari 1.100 korban. Tel Aviv juga telah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Kekhawatiran semakin meningkat bahwa eskalasi yang berkelanjutan dapat menyebabkan perang habis-habisan di kawasan tersebut. (Ant/Z-2)
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
KETUA DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta pemerintah Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel.
TENTARA Israel menghadapi tantangan logistik dan mekanis yang semakin besar di tengah perang berkepanjangan di Jalur Gaza, Palestina.
Kesabaran kelompok perlawanan Libanon, Hizbullah, mungkin habis dan bisa saja mengambil tindakan terhadap Israel
PEMERINTAH Libanon sedang bersiap mengerahkan tentaranya ke wilayah selatan setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah mulai berlaku.
Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB UNIFIL di Libanon.
PASUKAN Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) mengatakan bahwa orang tak dikenal melepaskan sekitar 30 tembakan ke arah pasukan penjaga perdamaian.
DK PBB menyatakan keprihatinan atas serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Libanon, seiring dengan semakin intensifnya serangan Israel.
WAKIL Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, dan Perdana Menteri sementara Libanon, Najib Mikati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved