Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tren Penerimaan di Universitas AS dan Inggris

Wisnu Arto Subari
01/10/2024 10:33
Tren Penerimaan di Universitas AS dan Inggris
Ilustrasi.(Freepik)

MELANJUTKAN pendidikan tinggi di luar negeri masih menjadi impian banyak orang. Namun persaingan sangat ketat seperti di Universitas Ivy League dan Oxbridge hanya menerima 3%-7% pendaftar setiap tahun. Selain itu ada sejumlah perubahan dalam penerimaan.

Alumnus Harvard sekaligus Senior US and UK Admissions Strategist George Baxter mengatakan universitas-universitas tersebut begitu diminati oleh seluruh populasi siswa dunia. "Para universitas terbaik tersebut menawarkan sumber daya terbaik, pengajar berkelas dunia, jaringan alumni luas, dan prospek karier yang besar. Tak heran, 11 dari 20 universitas terbaik dunia ada di AS dan Inggris," katanya.

Lebih jauh George menyampaikan tren penerimaan di universitas terbaik Amerika Serikat. Tingkat penerimaan di beberapa universitas terbaik tersebut terus mengalami penurunan. Ia mencontohkan Ivy League yang trennya turun dari 7,06% menjadi 4,85% dalam 5 tahun terakhir. 

Baca juga : Rangkul SOAS University of London, ISRSF Tawarkan Beasiswa Kuliah di Inggris

"Ada juga universitas yang tidak lagi mewajibkan tes standar seperti SAT atau ACT yang berarti profil siswa dinilai secara holistik. Ke depan, esai pribadi akan semakin berperan penting dalam proses penerimaan," ujar George.

Untuk tren penerimaan di Inggris, George menyoroti perubahan dalam sistem UCAS, khususnya pada Personal Statement. "Mulai tahun depan, format pernyataan pribadi berubah menjadi serangkaian esai pendek yang lebih terstruktur. Ini akan membantu universitas menilai kesesuaian siswa dengan program studi yang mereka pilih dengan lebih tepat, mirip dengan pendekatan penerimaan di AS. Perubahan ini akan diterapkan mulai 2025 dan tidak akan memengaruhi siswa yang mendaftar pada Oktober 2024," kata George.

Oxford Former Admission Officer sekaligus Alumnus Cambridge Hannah Rowberry menambahkan pentingnya supercurriculars dalam proses penerimaan universitas terbaik di Inggris, seperti Oxford maupun Cambridge, selain nilai akademik siswa. "Supercurriculars berbeda dari extracurriculars yang umum di Amerika Serikat. Supercurriculars adalah aktivitas yang berkaitan dengan akademik atau karier dalam menunjukkan minat mendalam terhadap mata pelajaran tertentu, kemampuan berpikir kritis, dan potensi akademik siswa," jelas Hannah. 

Untuk itu, penting konsultan edukasi untuk membantu siswa Indonesia agar dapat diterima di universitas-universitas bergengsi seperti Ivy League, Stanford, Oxford, Cambridge, dan University College London. "Universitas-universitas ini termasuk dalam 20 terbaik di dunia. Dalam tiga tahun terakhir, kami membimbing lebih dari 70 siswa Indonesia untuk diterima di universitas ternama di AS dan Inggris. Dengan bimbingan yang tepat, kami yakin jumlah ini akan terus meningkat," ujar Country Manager Crimson Edukasi Indonesia Donna Limuel. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya