Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PAUS Fransiskus mengecam kematian anak-anak Palestina akibat serangan militer Israel di Gaza. Ia menyebut pengeboman sekolah yang diklaim sebagai upaya menyerang militan Hamas sebagai tindakan yang buruk.
Dalam penerbangan kembali ke Roma dari Singapura, Paus Fransiskus mengungkapkan keraguan bahwa Israel atau Hamas yang telah bertempur selama sebelas bulan.
"Saya menyesal harus mengatakan ini. Namun saya tidak yakin mereka sedang mengambil langkah-langkah untuk berdamai," kata Paus Fransiskus, dilansir VoA, Minggu (15/9).
Baca juga : Kengerian di Gaza Jadi Dosa Sejarah
Paus Fransiskus berbicara dalam konferensi pers dengan wartawan setelah menyelesaikan tur 12 hari yang melelahkan di Asia Tenggara dan Oseania. Ia mengungkapkan bahwa ia berkomunikasi melalui telepon dengan anggota paroki Katolik di Gaza setiap hari, dan mereka mengungkapkan berbagai kesulitan dan kondisi buruk kepada dirinya.
"Tolong, ketika Anda melihat mayat anak-anak yang terbunuh, dan melihat sebuah sekolah dibom dengan alasan adanya beberapa kombatan di sana, ini sangat buruk," kata Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun.
Paus Fransiskus, yang mendukung seruan untuk gencatan senjata dalam konflik tersebut dan pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, mengatakan "kadang-kadang saya pikir ini adalah perang yang terlalu berlebihan, terlalu berlebihan.”
Agresi Israel di Gaza dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut laporan Israel. Serangan balasan militer Israel telah menghancurkan Jalur Gaza dan menyebabkan lebih dari 41.000 warga Palestina tewas, menurut kementerian kesehatan setempat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada Kamis bahwa perang tersebut telah membuat ekonomi Gaza hancur. Selama konferensi pers yang berlangsung 40 menit, Paus membahas berbagai masalah lain. Ia mengkritik kebijakan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris, serta menyarankan agar umat Katolik Amerika Serikat memilih yang lebih baik dalam pemilihan November, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. (I-2)
WAKIL Menteri Luar Negeri RI Anis Matta menyerukan agar Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengambil langkah tegas dalam menghentikan rencana Israel melakukan aneksasi Gaza.
RENCANA pembangunan permukiman Israel di wilayah yang dikenal sebagai E1, sebidang tanah kecil tetapi strategis, di Tepi Barat yang diduduki, telah disusun lama.
LIMA jurnalis termasuk di antara setidaknya 20 orang yang tewas, kemarin, akibat serangan Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza, Palestina.
Israel mendapatkan kecaman internasional setelah serangan di RS Nasser yang menewaskan 20 orang, termasuk jurnalis dan tenaga medis.
Petani Palestina melaporkan tanaman zaitun mereka ditumbangkan oleh Israel, dan LSM Palestina mencatat 14 orang telah ditangkap di Desa al-Mughayyir selama tiga hari pengepungan.
ISRAEL melancarkan serangan udara ke sejumlah target Houthi di Sanaa, Yaman, pada Minggu (25/8) waktu setempat. Operasi itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi.
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved