Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyampaikan apresiasi mendalam atas komitmen Paus Leo XIV dalam meneruskan perjuangan mendiang Paus Fransiskus untuk mewujudkan perdamaian global. Menurut Menag, dedikasi Paus Fransiskus telah meninggalkan warisan penting dalam diplomasi lintas iman dan kemanusiaan.
“Paus Fransiskus telah mencatatkan sejarah penting melalui berbagai inisiatif perdamaian,” ujar Nasaruddin. Salah satu pencapaian monumental adalah Dokumen Persaudaraan Manusia yang ditandatangani bersama Grand Syekh Al Azhar pada 2019. Tak kalah bersejarah, Paus Fransiskus juga menggagas dan menandatangani Deklarasi Istiqlal bersama Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, pada September 2024.
Deklarasi Istiqlal menegaskan pentingnya nilai-nilai agama sebagai solusi atas tantangan global seperti dehumanisasi, perubahan iklim, hingga ketimpangan sosial. Ia menjadi simbol kuat kerja sama lintas agama demi kemanusiaan dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami berharap kepemimpinan Paus Leo XIV dapat melanjutkan semangat Deklarasi Istiqlal untuk membangun dunia yang lebih humanis, lingkungan yang lestari, dan solidaritas sosial yang inklusif,” tutur Menag.
Dalam konklaf yang berlangsung sejak 7 Mei 2025, Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih sebagai Paus ke-267, dan memilih nama kepausan Paus Leo XIV.
Pidato perdananya mengangkat tema besar perdamaian dunia, yang langsung mendapat apresiasi luas.
“Pesan damai sejahtera dari Paus Leo XIV adalah ajakan universal yang harus kita wujudkan bersama. Ini harapan baru bagi dunia yang lebih tenteram di masa depan,” tegas Menag Nasaruddin. (Z-10)
Paus Fransiskus, lanjut Nasaruddin, juga mengajarkan pentingnya membangun jembatan antarumat beragama, bukan tembok pemisah.
Paus sebagai Uskup Roma dan pemimpin tertinggi Gereja Katolik bukan sekadar pemegang otoritas hierarkis, tetapi juga simbol persatuan dan pengganti Santo Petrus di dunia.
Paus Leo XIV memberikan penghormatan yang menyentuh kepada pendahulunya, mendiang Paus Fransiskus. Ia mengajak umat untuk mengenang dan merenungkan warisan Paus Fransiskus
SAAT asap putih mengepul dari cerobong tinggi di atas Lapangan Santo Petrus, Kamis (8/5), sorak-sorai langsung pecah dari kerumunan orang yang telah lama menanti momen tersebut.
Nama Kardinal Robert Francis Prevost mulai mencuat sebagai salah satu kandidat kuat dalam Konklaf 2025, penerus potensial Paus Fransiskus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved