Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Pemerintah Palestina pada Jumat (13/9) menyambut baik pernyataan bersama yang dikeluarkan para menteri luar negeri Arab dan Eropa yang menekankan pentingnya menerapkan solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Pengumuman tersebut disampaikan setelah pertemuan Kelompok Kontak Arab-Islam di Gaza bersama dengan beberapa anggota Uni Eropa di Madrid. Mereka membahas perkembangan serangan Israel di Gaza dan perjuangan Palestina secara umum.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengapresiasi pernyataan bersama yang menyerukan penerapan solusi dua negara dan tidak dapat diubah dalam konflik Israel-Palestina.
Baca juga : Abbas Tolak Penguasaan Gaza oleh Israel
Dikatakan bahwa pernyataan yag dirilis di Madrid selaras dengan posisinya mengenai konflik tersebut dan menyambut baik seruan para menteri agar Israel menarik diri dari Gaza serta mencegah pengungsian lebih lanjut terhadap warga Palestina.
“Kepresidenan menggarisbawahi bahwa sikap berani yang diungkapkan oleh para peserta di Madrid menyoroti konsensus internasional mengenai perlunya menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, dari Rafah hingga Jenin,” katanya.
Pernyataan kepresidenan Palestina menambahkan pertemuan tersebut menekankan komitmen terhadap solusi dua negara, membutuhkan upaya serius untuk menerapkan solusi politik yang mengakhiri pendudukan dan membentuk negara Palestina merdeka sesuai dengan hukum internasional dan resolusi PBB yang relevan.
Baca juga : Ayah Aktivis Turki-AS yang Terbunuh Harap Amerika Berikan Keadilan
“Sikap berani yang diungkapkan oleh para peserta di Madrid menyoroti konsensus internasional mengenai perlunya menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina,” menurut pernyataan tersebut.
Gaza Contact Group dibentuk pada pertemuan puncak bersama Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab di Arab Saudi pada November untuk menghentikan serangan di Gaza dan membantu mencapai perdamaian abadi. Ini termasuk pejabat dari Turki, Yordania, Qatar, Mesir, Arab Saudi, Indonesia, Nigeria dan Palestina.
Pernyataan bersama yang dikeluarkan pada akhir pertemuan tingkat menteri Arab-Islam-Eropa di Madrid menuntut agar komunitas internasional mengakui Palestina sesegera mungkin dan mendukung solusi dua negara, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.
Baca juga : Saat Genosida Gaza, AS Setujui Penjualan Alat Militer ke Israel
Pernyataan ini juga menyoroti perlunya gencatan senjata segera di Gaza dan diakhirinya serangan yang menargetkan warga Palestina di Tepi Barat.
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
Namun upaya mediasi terhenti karena penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memenuhi tuntutan penghentian perang dari kelompok perlawanan Palestina.
Baca juga : Ekonomi Jalur Gaza dan Tepi Barat Hancur
Israel terus melakukan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 41.100 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 95.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Blokade yang terus berlanjut terhadap wilayah kantong tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sehingga menyebabkan sebagian besar wilayah tersebut hancur.
Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional. (Aljazeera/anews/M-3)
Aksi ini merupakan bagian dari program Global March yang didukung oleh negara-negara Maghrib seperti Tunisia, Algeria, Libya, dan Maroko.
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
Mantan kontraktor keamanan GHF mengaku kepada BBC, ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, menyebut serangan Israel di Jalur Gaza sebagai salah satu bentuk genosida paling brutal dalam sejarah modern
TURKI menolak keras seruan politisi Israel dan kabinet Negeri Zionis itu untuk menganeksasi Tepi Barat Palestina.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pihaknya telah menetralisasi seorang pria bersenjata yang disebut berusaha menyerang tentara Israel dengan pisau dan mencoba merampas senjata mereka.
KETUA Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dadang Kahmad mengatakan Negara-Negara Arab seharusnya lebih tegas untuk menolak gagasan Israel untuk mendirikan Negara Yahudi Israel di Tepi Barat.
KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan Indonesia harus tetap tegak menaati UUD 1945 untuk melawan praktik penjajahan terkait rencana Israel mendirikan negara yahudi di Tepi Barat
PBB memperingatkan pada Jumat (30/5) bahwa seluruh penduduk Jalur Gaza berisiko kelaparan ketika Israel berjanji membangun negara Yahudi Israel di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved