Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SERANGAN Israel di zona aman Al-Mawasi, Khan Younis, Gaza, Palestina, menyebabkan puluhan orang tewas pada Selasa (10/9) pagi. Layanan darurat mengatakan 20 tenda terbakar dalam serangan yang menurut Israel menargetkan pusat komando Hamas.
"Puluhan warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah perkemahan tenda yang ditetapkan sebagai zona kemanusiaan di Khan Younis," kata pejabat Gaza, dilansir Guardian, Selasa (10/9).
Seorang pejabat pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa 40 orang tewas dalam serangan di dalam kamp Al-Mawasi di Jalur Gaza selatan. Sebelumnya, layanan darurat sipil mengatakan serangan udara terhadap kamp tenda pengungsi Palestina menewaskan dan melukai 65 orang di bagian selatan jalur tersebut, tetapi tidak merinci jumlah korban tewas dan cedera.
Baca juga : Biadab, Israel Rudal Kerumuman Peungungsi yang Menewaskan 50 Orang
Warga dan petugas medis mengatakan perkemahan tenda di daerah al-Mawasi diserang oleh sedikitnya empat rudal. Kamp tersebut dipenuhi oleh warga Palestina yang mengungsi dari tempat lain di daerah kantong tersebut. Layanan darurat sipil Gaza mengatakan sedikitnya 20 tenda terbakar, dan rudal menyebabkan kawah sedalam sembilan meter (30 kaki). Belum ada komentar langsung dari kementerian kesehatan Gaza, yang mengumpulkan data korban.
"Tim kami masih mengevakuasi para martir dan korban luka dari area yang menjadi sasaran. Ini seperti pembantaian Israel yang baru," kata seorang pejabat tanggap darurat sipil Gaza.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan rudal tersebut “menyerang sejumlah teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kontrol yang tertanam di dalam wilayah kemanusiaan di Khan Younis. “Para teroris maju dan melakukan serangan teror terhadap pasukan IDF dan negara Israel,” kata pernyataan itu.
Baca juga : Sehari, 35 Nyawa Warga Gaza Melayang
Hamas membantah bahwa para pejuangnya hadir di lokasi serangan, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram. “Tuduhan pendudukan tentang kehadiran pejuang perlawanan adalah kebohongan besar.”
Di lokasi serangan, ambulans berlarian bolak-balik ke rumah sakit terdekat, sementara jet Israel masih terdengar di atas kepala, kata penduduk. Hampir seluruh dari 2,3 juta penduduk Gaza telah dipaksa meninggalkan rumah mereka setidaknya satu kali, dan beberapa di antaranya harus mengungsi hingga 10 kali. Agresi Israel tersebut dipicu pada 7 Oktober ketika Hamas menyerang dan menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.
Serangan Israel berikutnya terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 40.900 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut. Ribuan lainnya diyakini terkubur di bawah reruntuhan sementara ribuan lainnya telah meninggal karena konsekuensi tidak langsung dari perang tersebut dan puluhan ribu lainnya terluka. Kedua pihak yang bertikai saling menyalahkan atas kegagalan mencapai gencatan senjata yang akan mengakhiri pertempuran dan membebaskan para sandera. (I-2)
17 lokasi yang dijadikan warga sebagai tempat mengungsi baik di aula kantor kelurahan, tempat ibadah, hingga sarana pendidikan.
Selain puluhan rumah terdampak, pergerakan tanah ini juga merusak fasilitas umum, seperti masjid dan bahkan jalan akses kampung terputus.
Akibat terbatasnya fasilitas pengungsian, sejumlah warga korban kebakaran Kapuk Muara harus rela bermalam di kandang kambing demi mendapatkan tempat berlindung sementara.
Seluruh warga di lokasi pengungsian mendapat perhatian petugas, baik itu kebutuhan makan, minum, hingga perlengkapan natura.
Di Kamp Sukhnah, Yordania, dengan mengusung program Ramadan untuk Palestina, DT Peduli menyalurkan bantuan di beberapa kamp pengungsi Palestina.
Warga mengeluhkan kepada Pramono atas kehilangan barang-barang akibat banjir yang melanda sejak beberapa hari lalu. Anak-anaknya tak bisa bersekolah karena perlengkapan sekolah hanyut.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Kelaparan massal melanda Gaza, membuat dokter bekerja dalam kondisi lemah dan pingsan saat bertugas. Lebih dari 900 ribu anak kini menderita kelaparan parah.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved