Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Bayi kembar yang baru lahir tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza tengah pada Selasa (13/8) ketika ayahnya pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.
Kedua bayi tersebut lahir pekan lalu, di kota Deir al-Balah. Namun serangan Israel terhadap apartemen mereka menyelapkan kegembiraan atas kelahiran bayi tersebut.
“Saya baru saja mendapatkan akta kelahiran untuk bayi saya yang baru lahir, Aysel dan Asser,” kata ayahnya, Mohammad Abu al-Qumsan, kepada Anadolu sambil air mata mengalir di pipinya, dilansir dari Anadolu, Rabu (14/8).
Baca juga : PBB Kutuk Israel Bunuh Warga di Sekolah Penampungan Gaza
“Mereka lahir pada tanggal 10 Agustus. Saya sedang berada di luar rumah, menyelesaikan dokumen, dan kemudian saya mendapat telepon. Saya tidak menyangka semuanya hilang,” sebutnya.
Mohammad dan istrinya, Jumana Arafa, yang mengungsi dari Gaza utara, menyambut kelahiran anak kembar mereka setelah menjalani proses persalinan sesar yang penuh tantangan. Hati mereka dipenuhi kegembiraan, dan pasangan itu menantikan masa depan bersama kedua anak kecil mereka.
Ketika dia bergegas keluar pada Selasa (13/8) pagi untuk mengambil akta kelahiran untuk anak-anaknya, dia menerima panggilan telepon yang memberitahukan kepadanya bahwa penembakan Israel telah menargetkan apartemen tempat keluarganya tinggal.
Baca juga : Menteri Israel Ingin Blokade Bantuan Gaza, Menteri Belgia: Kejahatan Perang
Dengan jantung berdebar kencang dan rasa takut yang menguasainya, Mohammad bergegas ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di mana ketakutan terburuknya terbukti.
Dia tenggelam dalam kesedihan saat melihat keluarganya berkumpul di luar kamar mayat, sang ayah menyadari bahwa istri dan bayi kembarnya termasuk di antara korban.
“Aysel dan Asser adalah awal dan akhir kebahagiaanku. Kebahagiaan saya tidak lengkap, dan sekarang hilang,” kata ayah yang berduka itu.
Baca juga : Bayi Gaza Selamat dari Reruntuhan Rumah yang Diserang Israel
Di seberang ruangan, saudara laki-laki Jumana berduka atas ibunya, Rim Jamal al-Batraoui, 50, yang juga tewas dalam serangan itu.
Saat dia memegang tubuh ibunya dan menatap adik perempuannya serta anak-anaknya, dia sambil menangis bertanya, “Apa kejahatan mereka? Mengapa tentara Israel menargetkan mereka?” katanya.
Serangan itu adalah bagian dari serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 40 ribu orang sejak 7 Oktober 2023.
Baca juga : Hamas Selidiki Sandera yang Terluka hingga Tewas
Pembunuhan bayi kembar yang baru lahir adalah salah satu dari sekian banyak tragedi yang terjadi di tengah perang Israel, meninggalkan keluarga seperti keluarga Muhammad hanya memiliki kenangan akan orang-orang tercinta yang hilang.
Dalam kondisi mencemooh resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Oktober lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Lebih dari sepuluh bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan negara tersebut untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei. (I-2)
Krisis kemanusiaan Gaza semakin parah, lebih dari 100 organisasi kemanusiaan memperingatkan kelaparan massal.
Tank Israel memasuki Deir al-Balah di Gaza tengah untuk pertama kalinya dalam 21 bulan perang. PBB perkirakan 80 ribu warga harus dievakuasi.
Sebanyak 28 negara menyerukan akhir segera perang di Gaza. Mereka mengecam model distribusi bantuan Israel yang dinilai berbahaya.
PBB kembali mendesak pencabutan blokade yang diberlakukan Israel atas wilayah Gaza dan menekankan pentingnya akses untuk pengiriman bantuan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel terhadap pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina, telah meningkat menjadi hampir 1.000 orang sejak 27 Mei lalu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
TAHANAN administratif yang mendekam di penjara-penjara Israel sudah mencapai setidaknya 3.600 orang hingga awal Juli tahun ini.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KETUA Umum Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia Zahir Yahya mengatakan dukungan untuk Palestina merupakan amanat moral dan spiritual bersama.
POLISI federal Belgia menangkap dua tentara Israel yang menghadapi tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina, menyusul pengaduan dari dua kelompok hak asasi manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved