Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kekuatan Destruktif Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Nur Amalina
06/8/2024 08:13
Kekuatan Destruktif Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki
Nagasaki sebelum bom atom(wikipedia)

BERBICARA tentang kekuatan destruktif, tidak ada yang lebih mengerikan dalam sejarah modern daripada bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945. 

Peristiwa ini tidak hanya mengakhiri Perang Dunia II, tetapi juga menunjukkan kepada dunia potensi dahsyat dari senjata nuklir. Bagaimana besarnya kekuatan bom ini dan apa dampaknya? Mari kita telusuri lebih dalam.

Bom Hiroshima "Little Boy"

Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama dijatuhkan di Hiroshima. Dijuluki "Little Boy," bom ini memiliki kekuatan sekitar 15 kiloton TNT. Angka ini mungkin sulit dibayangkan, tetapi mari kita bandingkan dengan ledakan konvensional.

Baca juga : Fakta-Fakta Penting Bom Hiroshima dan Nagasaki

Bom 15 kiloton TNT setara dengan 15.000 ton bahan peledak TNT. Untuk perspektif, ledakan bom konvensional terbesar selama Perang Dunia II memiliki kekuatan sekitar 10 ton TNT. Jadi, "Little Boy" memiliki kekuatan 1.500 kali lebih besar.

Ledakan ini menciptakan bola api yang mencapai suhu sekitar 4.000 derajat Celcius. Dalam radius sekitar 1,6 kilometer, hampir semua bangunan hancur total, dan korban jiwa langsung mencapai puluhan ribu.

Selain ledakan dan panas yang dahsyat, bom ini juga melepaskan radiasi yang mengakibatkan kematian lebih lanjut dan penyakit radiasi di antara korban yang selamat. Banyak yang menderita akibat efek radiasi selama bertahun-tahun setelahnya.

Baca juga : Dampak  Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Bagi Dunia dan Kemerdekaan Indonesia

Bom Nagasaki "Fat Man"

Tiga hari setelah Hiroshima, pada 9 Agustus 1945, bom kedua dijatuhkan di Nagasaki. Bom ini, yang disebut "Fat Man" ini lebih kuat dengan kekuatan sekitar 21 kiloton TNT.

Dengan kekuatan 21 kiloton TNT, "Fat Man" memiliki kekuatan sekitar 1.400 kali lebih besar daripada ledakan bom konvensional terbesar.

Meskipun Nagasaki memiliki topografi yang lebih berbukit dibandingkan dengan Hiroshima, yang mengurangi dampak ledakan, radius penghancuran tetap sangat luas. Dalam radius sekitar 1,8 kilometer, kerusakan hampir total terjadi.

Baca juga : Sejarah Peristiwa Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Sama seperti di Hiroshima, radiasi yang dilepaskan menyebabkan kerugian jangka panjang bagi kesehatan penduduk. Kasus leukemia dan berbagai jenis kanker meningkat drastis di antara mereka yang selamat.

Dampak Jangka Panjang

Selain kematian dan kehancuran langsung, efek bom atom ini terasa hingga bertahun-tahun setelah peristiwa tersebut, banyak korban selamat (hibakusha) mengalami efek radiasi seperti kanker, kelainan genetik, dan penyakit kronis lainnya.

Radiasi mencemari tanah dan air, menyebabkan masalah lingkungan yang berkepanjangan.

Baca juga : Presiden Jokowi Kunjungi Hiroshima Peace Memorial Park

Trauma psikologis yang diderita para korban dan generasi berikutnya tidak dapat diukur. Ketakutan akan penggunaan senjata nuklir kembali menjadi ancaman konstan bagi umat manusia.

Kekuatan yang mengerikan dari bom Hiroshima dan Nagasaki menjadi peringatan keras bagi dunia tentang bahaya senjata nuklir. Peristiwa ini memicu gerakan global untuk perlucutan senjata nuklir dan upaya untuk mencegah penggunaannya di masa depan.

Dengan kekuatan yang sangat besar, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki tidak hanya menghancurkan dua kota tetapi juga mengubah pandangan dunia tentang perang dan perdamaian. Memahami dahsyatnya kekuatan bom ini membuat kita lebih menghargai pentingnya mencegah konflik nuklir dan menjaga perdamaian dunia. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya