Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
AGUSTUS menjadi bulan yang penting dalam sejarah Jepang. Di bulan ini, tepatnya pada 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima. Selang tiga hari kemudian, 9 Agustus, bos serupa dijatuhkan di Nagasaki.
Peristiwa ini menewaskan setidaknya puluhan ribu orang dan menyebabkan radiasi nuklir terbesar. Banyak masyarakat Jepang yang mengalami gangguan kesehatan akibat dari radiasi bom atom ini.
Peristiwa penjatuhan bom atom ini menjadi penanda kekalahan Jepang pada Perang Dunia II. Berikut sejarah lengkapnya.
Baca juga : Presiden Jokowi Kunjungi Hiroshima Peace Memorial Park
Saat itu, Amerika Serikat dan Jepang sedang berselisih, bahkan sebelum Perang Dunia Kedua dimulai. Jepang yang menguasai wilayah Tiongkok Timur kemudian melancarkan perang. Kedua negara tersebut berperang sejak April 1941 dan berlangsung sekitar empat tahun.
Pada akhir tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Pasifik berada dalam bahaya yang serius. Pusat pertahanannya yang berada di Filipina, Pulau Guam, dan Okinawa telah jatuh ke tangan Sekutu.
Sekutu meminta Jepang menyerukan gencatan senjata pada akhir Juli 1945. Sekutu pun mengancam akan menghancurkan Jepang sepenuhnya. Namun Jepang tidak menanggapi seruan tersebut.
Baca juga : Jepang Peringati 76 Tahun Bom Hiroshima dengan upacara Sederhana
Akhirnya pada 6 Agustus 1945, bom atom yang dikenal dengan nama Little Boy dijatuhkan di Hiroshima. Hiroshima dipilih karena sejumlah alasan tertentu.
Hiroshima adalah ibu kota militer Jepang dan dikenal sebagai kota terbesar di Jepang. Selain itu, Hiroshima merupakan pangkalan lapangan militer Jepang, pusat pembuatan senjata, dan pusat teknologi militer lainnya.
Penjatuhan bon yang dilakukan Amerika terhadap kota Hiroshima mengakibatkan kehancuran pada kota tersebut. Tiga bulan setelah pemboman, sekitar 146 ribu orang tewas. Meski kehilangan banyak hal, Jepang sepakat tak mau menyerah.
Baca juga : Jepang Kecam Ancaman Nuklir Rusia pada Peringatan Bom Hiroshima
Kemudian pada 9 Agustus 1945, Amerika Serikat kembali menjatuhkan bom atom kedua bernama Fat Man di kota Nagasaki. Serangan bom ini menewaskan hampir 80 ribu orang.
Sebenarnya bukan Nagasaki yang menjadi sasaran utama penyerangan ini, melainkan Kyoto yang menjadi sasaran utamanya. Namun tujuan tersebut diakhiri Presiden Truman pada 25 Juli 1945.
Alasan mengganti sasaran target adalah karena kota Nagasaki merupakan kota yang kuat dalam pangkalan militer angkatan laut dan kapal Jepang.
Karena kedua serangan tersebut, pada 14 Agustus 1945, Jepang melalui Kaisar Hirohito menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Pada akhirnya, semua bom yang dijatuhkan Amerika telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Selain itu, insiden tersebut menjadi kunci kekalahan Jepang dan menjadi fase akhir Perang Dunia II. (Z-3)
Satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman nuklir adalah melalui penghapusan senjata-senjata ini secara menyeluruh.
SAYAP bersenjata kelompok pejuang Palestina, Hamas mengatakan, hingga Kamis (26/10), hampir 50 orang sandera mereka di Jalur Gaza telah tewas karena serangan bom Israel.
“Kehancuran yang dibawa ke Hiroshima dan Nagasaki oleh senjata nuklir jangan pernah terulang lagi,” kata Kishida.
Ketua bidang Ideologi dan kaderisasi Partai Perindo mengajukan praperadilan atas penetapan status tersangka pada dirinya.
Presiden Jokowi bertemu Yoon Suk-yeol, Macron hingga Zelenzky saat menghadiri undangan G7 di Hiroshima, Jepang.
Pada 1939, Albert Einstein dan Leo Szilard menulis surat kepada Presiden Franklin D. Roosevelt yang memperingatkan potensi bahaya pengembangan senjata nuklir oleh Nazi Jerman.
Kota itu tetap pada keputusannya untuk tidak mengundang Israel dalam acara peringatan pengeboman atom Amerika Serikat (AS) di Jepang selama Perang Dunia II.
Bom atom yang jatuh pada 6 dan 9 Agustus 1945 di Hirosima dan Nagasaki menjadi hari yang bersejarah bagi Jepang dan masyarakat di dunia.
Meski mirip, bom atom dan nuklir itu berbeda. Ini penjelasannya.
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat mengakibatkan kerusakan dan kehilangan yang luar biasa. Jepan pun bangkit untuk memulihkan diri mereka.
Bom atom Hiroshima dan Nagasaki memiliki daya destruktif yang cukup besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved