Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekjen PBB: Panas Ekstrem Bunuh Hampir 500 Ribu Orang Setiap Tahun

Andhika Prasetyo
26/7/2024 07:38
Sekjen PBB: Panas Ekstrem Bunuh Hampir 500 Ribu Orang Setiap Tahun
Pejalan kaki berlindung dari sengatan matahari saat melintasi pedestrian kawasan Sudirman, Jakarta.(MI/Susanto)

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara. Itu menjadi perhatian karena membunuh hamper setengah juta manusia setiap tahun.

"Cuaca panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun, sekitar 30 kali lebih banyak dari pada siklon tropis," kata Guterres.
 
Ia menyebut panas ekstrem sebagai ketidaknormalan baru yang sejatinya dipicu oleh perilaku umat manusia itu sendiri. Penggunaan energi fosil dan pembakaran hutan dan lahan, menjadi beberapa pemicu Utama.

"Kita tahu apa yang mendorongnya, perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan penggunaan bahan bakar fosil. Kita tahu itu akan menjadi lebih buruk ke depan," ucapnya.

Baca juga : PBB Ungkap Dampak Nyata Pemanasan Global

PBB pun meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus yaitu merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan
masyarakat dengan menggunakan data dan sains.

"Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan, badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dan masih banyak lagi," imbuh Guterres.
 
Untuk mengatasi gejala-gejala tersebut, seluruh dunia harus bisa menekan penggunaan bahan bakar fosil. G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan.

"Pesannya jelas, panas sedang terjadi. Panas ekstrem berdampak ekstrem pada manusia dan planet ini. Dunia harus bangkit menghadapi tantangan kenaikan suhu dengan langkah-langkah yang sebetulnya kita sudah tahu," tegasnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya