Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tidak Ada Tempat Aman Bagi Hampir 2 Juta Pengungsian di Gaza

Thalatie K Yani
09/7/2024 05:15
Tidak Ada Tempat Aman Bagi Hampir 2 Juta Pengungsian di Gaza
upaya evakuasi pasien(Akun X PRCS)

JURU bicara PRCS Nebal Farsakh mengatakan "pengungsian terus-menerus dari hampir dua juta orang" di Jalur Gaza.

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza, tidak ada cara bagi orang untuk pergi, bahkan mereka yang sakit atau terluka," kata Farsakh dalam sebuah pernyataan video yang diposting di X.

Keluarga-keluarga masih bergantung pada bantuan yang tidak memadai, katanya, di tengah kurangnya akses ke makanan dan air serta meningkatnya risiko kesehatan akibat "kepadatan penduduk".

Baca juga : Serangan Militer Israel di Jenin dan Gaza Menyebabkan Korban dan Kerusakan Besar

Tindakan internasional yang mendesak diperlukan, kata PRCS.

Terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan Israel bisa melakukan lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza di tengah pengeboman yang terus berlanjut di wilayah tersebut.

"[Orang-orang] Israel telah mengambil beberapa langkah untuk lebih tepat, lebih diskriminatif dan lebih hati-hati dalam operasi mereka. Apakah itu cukup? Tidak. Jadi kita akan terus melakukannya, kita akan terus bekerja pada hal ini," kata Kirby.

Baca juga : Serangan Militer Israel di Gaza Tewaskan Puluhan Warga Palestina

Ketika ditekan tentang langkah konkret apa yang diambil pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk menekan Israel agar melakukan lebih banyak, Kirby menjawab: "Tidak pernah benar untuk melakukan pengeboman tanpa pandang bulu terhadap populasi sipil."

"Itulah mengapa kami terus bekerja dengan Israel untuk lebih tepat, lebih hati-hati."

Sebelumnya, Mahmoud Basal, juru bicara pertahanan sipil di Gaza, memperingatkan realitas di lapangan "sangat sulit dan pahit" saat pasukan darat Israel terus bergerak ke Kota Gaza dan lingkungan Shujaiya dari bagian timur wilayah tersebut.

Baca juga : Idul Adha yang Suram di Deir el-Balah 

Dalam sebuah pernyataan di Telegram, Basal mengatakan ribuan warga Palestina yang terlantar telah melarikan diri ke bagian barat Kota Gaza saat pasukan Israel mendekati lingkungan al-Tuffah dan al-Daraj.

"Pemandangan warga Palestina yang terlantar sangat tragis. Mereka tidak tahu harus pergi ke mana, karena tidak ada tempat yang aman di Jalur Gaza," katanya. "Situasinya sangat sulit di semua tingkat."

Basal mengatakan daerah-daerah ini masih terkena pengeboman Israel "hingga saat ini". Semua toko roti di Kota Gaza terpaksa ditutup, mempengaruhi keluarga Palestina di daerah tersebut.

Dia juga mengatakan banyak orang di Kota Tua Gaza sekarang khawatir bahwa kemajuan baru oleh pasukan Israel dapat menghentikan kemampuan mereka untuk mencapai Rumah Sakit Al-Ahli Arab jika diperlukan.

Basal menambahkan bahwa jenazah warga Palestina yang terbunuh dan banyak lagi yang terluka masih terjebak di daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pertahanan sipil. (Al Jazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya