Idul Adha yang Suram di Deir el-Balah 

WARGA Palestina di Gaza merayakan Idul Adha dengan suasana muram, banyak yang kehilangan kerabat dalam serangan Israel.

Suami Abeer Ali tewas dalam serangan udara Israel. “Kami diselamatkan dari bawah puing-puing dan segera setelah itu, suami saya meninggal. Anak-anak saya sering bertanya tentang ayah mereka. Mereka sangat merindukannya selama bulan suci Ramadan. Idul Adha kali ini, mereka juga sangat merindukan ayah mereka.”

Zarifa Ashour, seorang perempuan tua Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera dari reruntuhan di Deir el-Balah bahwa Idul Adha tahun ini sangat berbeda dari sebelumnya.

Baca juga : Jeda Kemanusiaan Israel di Gaza Memicu Kontroversi Politik

“Kami dulu menikmati Idul Adha di rumah kami dengan kerabat dan menyembelih hewan kurban untuk pengorbanan Idul Adha. Kami semua bahagia. Idul Adha tahun ini sangat suram karena kami kehilangan segalanya. Segalanya berubah menjadi puing-puing. Kami tidak memiliki apa-apa lagi dalam hidup ini.”

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menggunakan pesan Idul Adha-nya kepada umat Muslim untuk mendorong kesepakatan gencatan senjata yang didukung AS di Gaza, mengatakan bahwa itu adalah cara terbaik untuk membantu warga sipil yang menderita “kengerian perang antara Hamas dan Israel”.

“Sudah terlalu banyak orang tak bersalah yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Keluarga telah mengungsi dari rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur. Rasa sakit mereka sangat besar,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.

“Saya sangat percaya bahwa proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan Israel kepada Hamas dan yang disetujui Dewan Keamanan PBB adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang,” tambahnya. (Al Jazeera/Z-3)