Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan hanya Tuhan yang dapat memaksanya mengakhiri upaya untuk terpilih kembali dalam Pemilu AS November mendatang.
Berbicara kepada ABC News pada Jumat (5/7) waktu setempat, Biden menolak untuk menjalani tes kognitif dan mempublikasikan hasilnya untuk meyakinkan para pemilih bahwa ia layak untuk menjalani jabatan berikutnya.
"Saya menjalani tes kognitif setiap hari. Setiap hari saya menjalani tes itu - semua yang saya lakukan (adalah tes)," katanya.
Baca juga : Aturan Debat Capres AS: Mikrofon Dimatikan dan tidak ada Penonton Langsung
Pria berusia 81 tahun itu sekali lagi menepis gagasan yang diutarakan oleh sejumlah pejabat Partai Demokrat, bahwa ia harus mundur dan mencari alternatif kandidat yang lebih muda. Dorongan itu menyusul penampilan debatnya yang buruk saat menghadapi pesaingnya Donald Trump minggu lalu.
"Saya rasa tidak ada orang lain yang lebih memenuhi syarat untuk menjadi presiden atau memenangkan pemilihan ini daripada saya," kata Biden.
"Jika Tuhan Yang Mahakuasa turun dan berkata, 'Joe, keluar dari persaingan,' saya akan keluar dari persaingan," katanya.
Baca juga : Joe Biden Tantang Pengkritik: Apakah Saya Terlalu Tua Kalahkan Trump?
Tekanan pada Biden untuk mengundurkan diri semakin meningkat setelah penampilan buruk dalam debat karena ia dinilai kehilangan alur berpikir sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang usia dan kebugaran mentalnya.
Tim kampanyenya berencana untuk bangkit kembali meraih dukungan. Istrinya, Jill Biden, dan Wakil Presiden Kamala Harris, berencana untuk melakukan kampanye kilat dengan mengunjungi setiap negara bagian yang menjadi medan pertempuran bulan ini.
Biden juga akan berpidato di rapat umum lainnya di Pennsylvania pada Minggu. Ia mengucapkan terima kasih kepada Wakil Presiden Kamala Harris atas dukungannya setelah sempat diisukan sebagai kandidat yang paling mungkin untuk menggantikan Biden dari Partai Demokrat jika ia mengundurkan diri. (BBC/P-5)
MANTAN Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, didiagnosis mengidap kanker prostat agresif.
Mantan Presiden AS Joe Biden menyatakan terima kasih akan dukungan dari seluruh dunia akan diagnosis kanker prostat agresif yang dideritanya.
Mantan Presiden AS Joe Biden baru saja didiagnosis kanker prostat agresif. Kenali lebih lanjut tentang penyakit ini.
Donald Trump mendoakan mantan presiden AS Joe Biden segara pulih dari kanker prostat agresif.
Kantor pribadi mantan Presiden Amerika Serikat mengungkapkan Joe Biden didiagnosa kanker prostat. Saat ini kanker tersebut telah menyaber ke tulangnya.
Biden memperingatkan bahwa pemotongan tunjangan Jaminan Sosial berisiko menghancurkan kehidupan jutaan pensiunan yang bergantung pada program tersebut untuk bertahan hidup.
SEJUMLAH negara anggota Uni Eropa tengah mengajukan permohonan pinjaman puluhan miliar euro ke Uni guna membeli senjata bagi Ukraina.
Donald Trump menegaskan bahwa Rusia harus menyetujui gencatan senjata di Ukraina sebelum tanggal 8 Agustus, atau akan menghadapi sanksi baru dari Amerika Serikat.
GENCATAN senjata antara Thailand dan Kamboja tampaknya bertahan, kemarin, ketika para komandan militer bertemu. Padahal, Bangkok menuduh gencatan senjata dilanggar.
Serangan udara Rusia di Ukraina menewaskan sedikitnya 25 orang. Presiden AS Donald Trump beri Rusia tenggat hingga 8 Agustus setujui gencatan senjata.
Presiden Donald Trump mempercepat tenggat waktu rencana perdamaian antara Rusia dan Ukraina menjadi 10-12 hari.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved