Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PARASIT telah terdeteksi di beberapa balon berisi sampah yang dikirim Korea Utara ke Korea Selatan, tetapi tidak ditemukan zat berbahaya, kata kementerian unifikasi Seoul, Senin.
Dalam beberapa minggu terakhir, Korea Utara telah mengirim lebih dari 1.000 balon berisi sampah ke arah Selatan pada beberapa kesempatan sebagai balasan terhadap kampanye selebaran aktivis Korea Selatan yang mengutuk rezim Korea Utara.
"Berbagai parasit, seperti cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing benang, ditemukan dalam tanah yang terkandung dalam sampah," kata kementerian itu dalam siaran pers, menambahkan parasit tersebut diyakini berasal dari kotoran manusia.
Baca juga : Korea Utara Meluncurkan 300 Balon Sampah ke Korea Selatan
Temuan ini berdasarkan pemeriksaan terhadap 70 balon.
Di antara balon berisi sampah, juga ditemukan potongan pakaian, seperti dasi dan jaket biru, yang tampaknya telah dipotong dengan gunting atau pisau. Pakaian-pakaian ini diidentifikasi sebagai barang yang sebelumnya diberikan kepada Korea Utara oleh sebuah perusahaan Korea Selatan.
"Tampaknya Korea Utara merusak dan mengirim barang-barang yang sebelumnya disuplai untuk mengekspresikan permusuhan ekstrem terhadap kampanye selebaran dan menyoroti sikap bermusuhan terhadap Korea Selatan," kata seorang pejabat kementerian yang meminta anonimitas.
Baca juga : Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Pejabat tersebut mencatat sebagian besar sampah terdiri dari kertas bekas dan vinil daripada sampah rumah tangga biasa, menunjukkan otoritas Korea Utara mungkin mencoba mencegah pengungkapan kehidupan sehari-hari warga Korea Utara kepada dunia luar.
Selama bertahun-tahun, pembelot Korea Utara di Korea Selatan dan aktivis konservatif telah mengirim selebaran anti-Pyongyang ke Utara menggunakan balon, dengan tujuan mendorong warga Korea Utara untuk bangkit melawan rezim keluarga Kim.
Korea Utara sangat menentang kampanye propaganda ini, khawatir bahwa masuknya informasi dari luar dapat mengancam kepemimpinan rezimnya. (Yonhap/Z-3)
Investigasi akan mencakup beberapa tuduhan penting, termasuk rencana darurat militer yang gagal dilaksanakan oleh Yoon.
SEORANG perempuan asal Korea Selatan melahirkan lima bayi dan sempat menggemparkan dunia medis pada 2024 lalu. Pasangan asal Korea Selatan tersebut ialah Kim Joon Young dan Sagong Hye Ran
DERETAN perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) asal Korea Selatan memamerkan inovasi terbaru mereka dalam acara ASEAN-KOREA Digital Business Partnership 2025.
Seorang perempuan di Korea Selatan didenda Rp38 juta karena menarik celana rekan kerja pria di depan umum. Kasus ini memicu debat soal batas antara lelucon dan pelecehan seksual.
Kegiatan yang dilakukan Woori Family Volunteer Group yang beranggotakan karyawan Woori Bank bersama keluarganya beraksi sebagai relawan di acara melukis mural tersebut.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Infeksi cacing parasit zoonotik merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, khususnya di wilayah dengan interaksi tinggi antara manusia dan hewan.
Rekaman ekspedisi Schmidt Ocean Institute memperlihatkan dua parasit copepoda dari spesies Lophoura szidati menempel di kepala ikan laut dalam jenis Macrourus atau rattail.
Radang otak, atau ensefalitis, adalah kondisi serius di mana terjadi peradangan pada otak akibat infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit, penyebabnya tak diketahui.
Zoonosis, atau penyakit yang ditularkan melalui hewan, ialah penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme parasit, seperti infeksi virus, bakteri, jamur, atau parasit.
Kesehatan Hewan dunia atau World Organization of Animal Health (WOAH) menyusun daftar penyakit infeksi dan infestasi yang wajib dilaporkan oleh negara-negara anggotanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved