Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SPESIES invasif nyamuk kini telah ditemukan di 13 negara Eropa, termasuk Prancis, Spanyol, dan Yunani dengan para ahli menyebut keberadaan nyamuk itu sebagai penyebab meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Eropa.
Perubahan iklim menciptakan kondisi yang disukai nyamuk harimau untuk berkembang biak. Hal itu dikatakan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC).
Hingga wilayah utara Eropa, termasuk Paris, tempat Olimpiade Paris 2024 digelar, Juli mendatang, pihak berwenang menemukan dan berusaha mengendalikan penyebaran nyamuk tersebut.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal
ECDC memperingatkan perjalanan internasional akan meningkatkan peluang terjadinya wabah DBD di Eropa.
ECDC kemudian mengingatkan warga Eropa untuk menghilangkan genangan air di kebun dan balkon rumah mereka, tempat nyamuk bisa berkembang biak. Warga juga diminat menggunakan obat nyamuk serta kelambu di malam hari.
Nyamuk telah semakin menjadi ancaman di Eropa selama dua dekade trakhir.
Baca juga : Waspada, Jumlah Gigitan Nyamuk Naik 2,5 Kali Lipat Saat Cuaca Panas
Nyamuk harimau asal Asia, yang memiliki nama ilmiah Aedes albopictus, yang dianggap sebagai spesies nyamuk paling invasif di dunia, kini mulai menyebar ke seluruh Eropa, dari 'sarang' mereka di Eropa selatan.
Nyamuk itu kini bisa ditemukan di Austria, Bulgaria, Kroasia, Prancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Italia, Malta, Portugal, Rumania, Slovenia, dan Spanyol.
Spesies itu juga dilaporkan ditemukan di Belgia, Siprus, Rep Ceko, Belanda, dan Slovakia.
Baca juga : Warga Diingatkan Berantas Sarang Nyamuk Agar Kasus DBD tidak Naik pada April
Nyamuk harimau menyebarkan berbagai penyakit seperti DBD, chikungunya, dan visu Zika, yang umum ditemukan di Afrika, Asia, dan Amerika.
Spesies nyamuk lainnya, Aedes aegypti, yang menyebabkan demam kuning dan penyakit lainnya, termasuk DBD, juga telah ditemukan di Siprus.
DBD diawali dengan gejala layaknya influenza namun jika tidak ditangani bisa berakibat fatal. (bbc/Z-1)
Mungkin Anda pernah melihat ada nyamuk yang hanya mengincar orang tertentu. Misalnya dalam satu ruangan, ada orang yang diserang habis-habisan oleh nyamuk, sedangkan yang lain tidak.
Masyarakat diminta melakukan tindakan 3M, dengan membersihkan wadah-wadah yang bisa menampung genangan air bersih sebagai tempat nyamuk bersarang.
Pada 2024 tercatat sebagai puncak kasus DBD di Indonesia, dengan lebih dari 1.400 kematian. Pemerintah, kata Dante, menargetkan zero dengue death pada 2030.
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk.
Apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap?Seorang Medical Scientist dmemberikan penjelasan mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Walaupun kecil, nyamuk bisa menjadi vektor penyakit berbahaya seperti demam berdarah (DBD), malaria, chikungunya, dan zika.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Sejumlah faktor turut memperparah penyebaran penyakit DBD yakni tingginya mobilitas penduduk, perubahan iklim, dan urbanisasi.
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan hingga 2 Juni 2025 terdapat 277 kasus kematian akibat DBD dari 63.014 kasus incidence rate dari berbagai daerah.
Hari Kesadaran Kekerasan terhadap Lansia Sedunia diperingati WEAAD pertama kali diperingati pada 15 Juni 2006 dan diakui oleh PBB.
Jika jus jambu sudah terbukti secara ilmiah menaikkan trombosit, terapi dengue sudah sejak lama akan menggunakan jus ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved