Solidaritas Palestina Menguat, Maladewa Larang Warga Israel Berkunjung

Cahya Mulyana
03/6/2024 08:30
Solidaritas Palestina Menguat, Maladewa Larang Warga Israel Berkunjung
Ilustrasi : Aksi Bela Palestina.(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

PEMERINTAH Maladewa akan melarang warga Israel memasuki kepulauan di Samudera Hindia yang terkenal dengan pantai pasir putih dan resor mewah tersebut. Kebijakan itu menyusul kemarahan publik di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut atas konflik di Gaza.

"Presiden Mohamed Muizzu telah memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap paspor Israel," kata juru bicara kantornya dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera, Senin (3/6).

Muizzu juga mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional yang disebut “Warga Maladewa dalam Solidaritas dengan Palestina”. Hampir 11 ribu warga Israel mengunjungi Maladewa tahun lalu, atau setara dengan 0,6% dari total kunjungan wisatawan.

Baca juga : Belanda Desak Israel Angkat Kaki dari Rafah

Data resmi juga menunjukkan jumlah warga Israel yang mengunjungi Maladewa turun menjadi 528 dalam empat bulan pertama tahun ini, turun 88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa telah memberikan tekanan pada Muizzu untuk melarang warga Israel sebagai tanda protes terhadap perang Gaza. Setidaknya 36.439 warga Palestina telah tewas dan 82.627 luka-luka dalam konflik sejak 7 Oktober.

Maladewa sebelumnya mencabut larangan terhadap wisatawan Israel pada awal 1990an dan berupaya memulihkan hubungan pada 2010. Namun, upaya normalisasi dibatalkan setelah tergulingnya Presiden Mohamed Nasheed pada Februari 2012.

Menanggapi larangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warganya yang saat ini berada di Maladewa untuk meninggalkan Maladewa. “Bagi warga negara Israel yang tinggal di negara tersebut, disarankan untuk mempertimbangkan untuk pergi, karena jika mereka mengalami kesulitan karena alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu," jelasnya.

Pemegang paspor Israel juga tidak diizinkan memasuki Aljazair, Bangladesh, Brunei, Iran, Irak, Kuwait, Lebanon, Libya, Pakistan, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman. (Cah)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya