Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Benjamin Netanyahu Kumpulkan Anggota Kabinet Nyatakan Tolak Keputusan ICJ

Putra Ananda
24/5/2024 22:43
Benjamin Netanyahu Kumpulkan Anggota Kabinet Nyatakan Tolak Keputusan ICJ
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu(AFP)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu bereaksi terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ). Ia mengadakan rapat mendadak bersama kabinetnya melalui panggilan telepon. 

Dalam sebuah pernyataannya, Menteri Keuangan sayap kanan Israel Bezalel Smotrich mengatakan tuntutan dihentikannya perang antara Israel dan Hamas bertujuan untuk menghilangkan Israel dari peta dunia. 

“Menuntut agar Negara Israel menghentikan perang adalah mereka yang menuntut agar Israel menyatakan diri untuk tidak ada lagi,” ujar Smotrich. 

Baca juga : Prancis Dukung ICC Tangkap PM Israel Netanyahu

Pihaknya pun mengaku tidak akan menyetujui keputusan ICJ . Israel merasa terancam apabila kegiatan militernya di Gaza dipaksa untuk berhenti. 

“Kami tidak akan menyetujui hal itu Jika kami meletakkan senjata, musuh akan menjangkau tempat tidur anak-anak dan perempuan kami di seluruh negeri,” tambah Smotrich.   

Ben Gvir juga menanggapi perintah tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, menyebut bahwa ICJ antisemit.

Baca juga : Benjamin Netanyahu Dongkol Diprotes Mahasiswa AS terkait Palestina

“Perintah pengadilan anti-Semit di Den Haag tidak relevan.  seharusnya hanya memiliki satu jawaban pendudukan Rafah, peningkatan tekanan militer dan kekalahan total Hamas  sampai kemenangan penuh dalam perang tercapai,” ungkapnya. 

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan fakta bahwa ICJ bahkan tidak secara langsung menghubungkan akhir operasi militer di Rafah dengan pembebasan sandera dan hak Israel untuk mempertahankan diri dari teror

“Ini merupakan kegagalan moral yang hina,” ujarnya. 

Dia mengatakan bahwa Israel diserang secara brutal dari Gaza dan dipaksa untuk mempertahankan diri melawan Hamas. 

"Tidak ada negara di dunia yang tidak akan mempertahankan diri dari serangan seperti itu,” ungkapnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya