Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Israel Kirim Delegasi ke Meja Perundingan

Cahya Mulyana
07/5/2024 08:44
Israel Kirim Delegasi ke Meja Perundingan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu(AFP/AMIR COHEN)

ISRAEL menanggapi kabar gerakan pembebasan Palestina di Jalur Gaza, Hamas, yang mengumumkan telah menerima proposal gencatan senjata buatan Mesir-Qatar. Sempat melancarkan serangan terbesar pertama di Rafah, Senin (6/5), Israel menyatakan akan mengirimkan delegasi ke meja perundingan di Kairo, Mesir.

Kantor Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan proposal yang disetujui Hamas jauh dari tuntutan penting Israel. Tetapi Israel tetap akan mengirim tim perunding ke Mesir.

Mediator negosiasi itu selain Mesir, Qatar juga akan mengutus delegasi ke Kairo pada Selasa (7/5) untuk melanjutkan perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas. 

Baca juga : Netanyahu Membela Diri, Salahkan Hamas atas Kegagalan Pertukaran Sandera

“Delegasi Qatar akan berangkat ke Kairo pada Selasa (7/5) pagi untuk melanjutkan perundingan tidak langsung antara kedua pihak,” kata kementerian luar negeri negara itu menyatakan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Harapannya, perundingan tersebut akan mencapai puncaknya dalam mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata segera dan permanen di Jalur Gaza. Kabar ini muncul tidak lama setelah Israel menyepakati pelaksanaan invasi darat di Rafah yang ditandai dengan pengeboman.

Kabinet perang Israel, Senin (6/5) malam, dengan suara bulat menyetujui operasi militer ke Kota Rafah di Jalur Gaza selatan. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghubungi Netanyahu yang menyetujui dengan syarat rencana serangan Israel di Rafah.

Baca juga : Hamas Bergerak ke Kairo Lanjutkan Pembahasan Gencatan Senjata

Selama panggilan telepon ini, Netanyahu menyetujui syarat yang diajukan Biden. Biden meminta penyeberangan Kerem Shalom terbuka untuk bantuan kemanusiaan.

Beda dengan AS, Prancis, yang juga sekutu Israel, menentang agresi di Rafah. Bahkan Kementerian luar negeri Prancis menanggapi serangan di Rafah dan menyatakan pengungsiran paksa penduduk sipil merupakan kejahatan perang berdasarkan hukum internasional.

Tentara Israel, Senin (6/5), menyerukan kepada sekitar 100 ribu warga Jalur Gaza untuk meninggalkan Rafah timur. 

Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan

“Invasi darat ke Rafah tidak dapat ditoleransi,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Dia menyerukan Israel dan Hamas untuk bekerja lebih keras untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. 

Setidaknya 34.735 warga Palestina telah terbunuh dan sekitar 78.108 orang terluka dalam serangan militer Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.

Sekitar 1.170 orang tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober dan 250 orang disandera, menurut data Israel, dan 132 orang masih hilang. (France24/AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya