Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengajak anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk terus-menerus menyuarakan hak-hak warga Palestina. Dia juga mengingatkan negara-negara Arab untuk menjadikan kemerdekaan Palestina sebagai syarat normalisasi hubungan dengan Israel.
“Kita semua memahami isu ini (Palestina) adalah inti dari OKI. OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Saya ingin mengingatkan kita akan Inisiatif perdamaian Arab dan keputusan OKI bahwa perdamaian dengan Israel hanya akan mungkin terjadi jika Israel mengakhiri pendudukannya atas Palestina,” ujar Retno saat menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) OKI di Gambia, melalui keterangan resmi, Minggu (5/5).
Keputusan tersebut memberikan pesan yang kuat kepada Israel, kata dia, yang tanpa kemerdekaan Palestina tidak akan ada hubungan diplomatik. Pesan dan keputusan itu harus dipertahankan.
Baca juga : Indonesia dan OKI Serukan Penyelamatan UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina
Selama tujuh bulan terakhir, kata Retno, dunia telah menyaksikan kekejaman terburuk dalam sejarah modern. Lebih dari 34 ribu warga Palestina dibunuh oleh Israel yang merupakan genosida. Bantuan kemanusiaan ke daerah itu juga selalu dihambat Israel.
Ancaman Israel untuk menyerang Rafah terus berlanjut. Ditambah lagi keanggotaan Palestina di PBB terus diblokir Israel melalui sekutunya, Amerika Serikat (AS).
Dalam situasi sulit ini, OKI harus bersatu membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Baca juga : Diveto AS, Retno Sesalkan Gagalnya Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Pertama, jangan biarkan perhatian OKI terpecah. Fokus OKI harus tetap bersatu dalam membantu Palestina. Organisasi ini harus mempertahankan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Gaza dengan cara apa pun yang diperlukan untuk melanjutkan dukungan terhadap organisasi untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.
Oleh karena itu, masih kata Retno, jaring pengaman keuangan Islam yang disepakati di OKI harus segera diaktifkan. Kedua, terus mendorong gencatan senjata segera dan permanen.
Gencatan senjata akan menjadi terobosan dalam menghentikan meningkatnya korban jiwa dan meringankan penderitaan kemanusiaan. Hal ini juga penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi negosiasi yang adil menuju solusi dua negara.
Baca juga : Retno Pimpin Menlu OKI Sambangi DK PBB, Minta Penjajahan Israel di Palestina Disetop
Ketiga, mencegah eskalasi lebih lanjut. OKI perlu fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan menahan diri dari konflik terbuka.
“OKI harus menjamin stabilitas kawasan dan dunia. Persatuan OKI harus berkontribusi pada perdamaian, bukan memperburuk krisis,” jelasnya.
Selain itu, Retno juga menyuarakan pembangunan daya saing dan pemenuhan hak-hak perempuan, termasuk di Afghanistan. OKI menghadapi tantangan besar dalam mempersempit kesenjangan pembangunan.
Baca juga : Temui Wapres, Menlu Laporkan Perkembangan Situasi Konflik Iran-Israel
Beberapa negara anggota sedang bergulat dengan kemiskinan yang meluas dengan 21 dari 46 negara berkembang merupakan anggota OKI. Indonesia mendesak keterlibatan sektor swasta yang lebih besar di OKI melalui peningkatan kesepakatan perdagangan dan investasi.
Dalam konteks ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah Forum Indonesia-Afrika ke-2 pada September ini di Bali. Pemberdayaan perempuan dan akses terhadap pendidikan berkualitas juga penting untuk pembangunan OKI yang inklusif.
Hal ini harus menjadi prioritas OKI dan juga mempromosikan hak pendidikan perempuan di Afghanistan. Perempuan di Afghanistan dan belahan dunia lainnya berhak mendapatkan persamaan hak dan isu perempuan harus diarusutamakan dalam kebijakan dan kegiatan OKI.
Indonesia telah menawarkan beasiswa bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan, berbagi praktik terbaik mengenai kurikulum madrasah dengan UNAMA, dan memberikan 10 juta dosis vaksin polio untuk anak-anak Afghanistan.
Indonesia menyerukan OKI untuk mengambil tindakan lebih banyak untuk memberikan dampak yang lebih luas di Afghanistan
“Tantangan yang kita hadapi belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, dengan memupuk persatuan dan solidaritas di antara kita, kita akan menyelesaikan tantangan yang dihadapi Palestina dan seluruh negara anggota OKI,” pungkasnya. (Z-1)
Menurut Otoritas Barang Antik Israel (IAA), temuan itu diidentifikasi sebagai konstruksi kerajaan periode Kuil Pertama (abad 10-6 SM) serta yang paling indah dan mengesankan hingga saat ini.
Orang Yahudi pada periode Romawi itu dianggap tidak tinggal di pertanian di luar desa atau kota.
Pemain Israel-Arab itu didatangkan Al-Nasr dari klub Tiongkok Guangzhou R & F seharga 2,5 juta euro.
Kerja sama tersebut menjadi kesepakatan pertama yang dilakukan antara negara Arab dan negara Yahudi.
Bagi Skotlandia, dua kekalahan beruntun membuat mereka tersingkir dari puncak klasemen Grup B2 disalip Rep Ceko yang menang 2-0 atas Slovakia.
Seorang anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Nahyan, menandatangani perjanjian kemitraan senilai US$92 juta pada Senin dengan pemilik klub, Moshe Hogeg.
“Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel. Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadan dan di hari Raya Idul Fitri,” kata Retno
Ke depannya, Yon Machmudi menilai perlu ada langkah yang lebih konkret dari sekedar kecaman dari para negara anggota OKI.
Dewan Hak Asasi Manusia PBB akan mengadakan sesi khusus tentang konflik terbaru, Kamis (27/5), atas permintaan Pakistan, sebagai koordinator OKI, dan Palestina.
Serangan udara Israel dan tembakan artileri di Gaza menewaskan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.900 orang dalam 11 hari konflik sejak 10 Mei 2021.
OKI menyerukan kepada kepemimpinan Afghanistan di masa depan dan masyarakat internasional untuk memastikan Afghanistan tidak pernah lagi digunakan sebagai platform atau surga bagi teroris
Pertemuan itu kemungkinan menjadi pertemuan internasional terbesar tentang Afghanistan sejak kembalinya Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved