Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Antony Blinken : Sulit, Tapi Gencatan Senjata Mungkin Terjadi

Cahya Mulyana
22/3/2024 09:25
Antony Blinken : Sulit, Tapi Gencatan Senjata Mungkin Terjadi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan negosiasi gencatan senjata di Gaza masih mungkin terjadi.(AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan negosiasi gencatan senjata di Gaza masih mungkin terjadi. Di saat Israel menyerang orang-orang bersenjata Hamas di rumah sakit Al Shifa dan mengevakuasi pasien.

Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi ketika pembicaraan di Qatar berpusat pada gencatan senjata sekitar enam minggu. Itu akan memungkinkan pembebasan 40 sandera Israel dengan imbalan ratusan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Negosiator terus bekerja. Kesenjangan semakin menyempit, dan kami terus mendorong tercapainya kesepakatan di Doha. Masih ada pekerjaan sulit untuk mencapainya. Namun saya tetap yakin hal itu mungkin terjadi," kata Blinken.

Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah

Pihaknya telah menutup kesenjangan, namun masih ada kesenjangan atas kesepakatan itu. AS berkomitmen untuk melakukan segala kemungkinan untuk mencapai kesepakatan.

Poin utama dalam perundingan gencatan senjata adalah Hamas mengatakan pihaknya akan membebaskan sandera dan mengakhiri perang. Sementara Israel mengatakan pihaknya hanya akan membahas jeda sementara.

Sebuah pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepala mata-mata Israel David Barnea akan melakukan perjalanan ke Qatar pada Jumat (22/3), untuk bertemu dengan mediator.

Baca juga : Masuki Bulan Kelima, Hamas Pertimbangkan Gencatan Senjata

Di Gaza, Israel melanjutkan serangannya terhadap rumah sakit Al Shifa, satu-satunya fasilitas medis yang berfungsi sebagian di bagian utara Jalur Gaza, pada hari keempat. Warga mengatakan bangunan-bangunan di dalam kompleks tersebut terbakar dan warga lainnya melaporkan mereka melihat tembakan dan orang-orang ditembak di dalam kompleks tersebut.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan Hamas dan Jihad Islam bersembunyi di gedung, yang menampung ruang gawat darurat rumah sakit dan memperkirakan serangan tentara akan berlanjut selama beberapa hari lagi.

Hamas membantah rumah sakit tersebut menampung para pejuang dan mengatakan mereka yang tewas adalah pasien yang terluka dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.

Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

“Kami sedang mengevakuasi pasien, sekitar 220 pasien, ke gedung lain,” kata tentara Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Hagari menambahkan beberapa komandan Hamas yang sangat penting telah ditangkap tetapi dia belum bisa mengungkapkan identitas mereka. Seorang jurnalis lokal, Osama Al-Ashi, yang tinggal di dekat rumah sakit Al Shifa menulis di halaman Facebook-nya bahwa dia tidak dapat meninggalkan daerah tersebut karena dikelilingi oleh tank.

“Saya bisa mati kapan saja. Saya takut pada segala sesuatu di sekitar saya dan segalanya,” katanya. (CNA/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik