Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan bahwa reaksi balik terhadap hak-hak perempuan mengancam kemajuan di seluruh dunia. Dia menyebut situasi yang dihadapi perempuan di Afghanistan sebagai contoh paling mengerikan.
Anak perempuan Afghanistan tidak dilibatkan dalam sebagian besar sistem pendidikan. Dia juga menyoroti kekerasan seksual terhadap perempuan di Sudan, Israel, dan tahanan Palestina.
"Tindakan global terhadap hak-hak perempuan mengancam dan dalam beberapa kasus membalikkan kemajuan di negara-negara berkembang dan maju," katanya dalam sambutannya pada Hari Perempuan Internasional, Jumat (8/3).
Baca juga : PBB Desak Penyelidikan Penembakan Massal oleh Israel di Gaza
"Krisis global yang kita hadapi memberikan dampak paling buruk bagi perempuan dan anak perempuan, mulai dari kemiskinan dan kelaparan hingga bencana iklim, perang, dan teror. Saya mendesak pemerintah untuk memprioritaskan kesetaraan bagi perempuan dan anak perempuan."
Ia memperingatkan bahwa dengan tingkat kemajuan yang ada saat ini, kesetaraan penuh bagi perempuan, serta berakhirnya pernikahan anak, masih akan terjadi 300 tahun lagi. "Pada 2030, lebih dari 340 juta perempuan dan anak perempuan masih hidup dalam kemiskinan ekstrem atau sekitar delapan belas juta lebih banyak dibandingkan laki-laki dan anak laki-laki. Itu merupakan penghinaan terhadap perempuan dan anak perempuan," katanya.
UN Women pada Kamis memperingatkan bahwa satu dari setiap 10 perempuan di seluruh dunia hidup dalam kemiskinan ekstrem. "Jumlah perempuan dan anak perempuan yang tinggal di daerah yang terkena dampak konflik meningkat dua kali lipat sejak 2017, sekarang lebih dari 614 juta perempuan dan anak perempuan tinggal di daerah yang terkena dampak konflik," kata badan tersebut. (AFP/Z-2)
PELAPOR khusus PBB meminta negara-negara memutus semua hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel. Pasalnya, hubungan itu disebutnya sebagai ekonomi genosida.
PELAPOR Khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese, menghadapi pembatalan mendadak saat dijadwalkan menyampaikan pidato publik di Bern, Swiss.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
KONFLIK Iran-Israel dapat berdampak sangat negatif terhadap Suriah jika terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved