Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PESAWAT kargo militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan makanan ke jalur Gaza melalui udara. Namun, kelompok-kelompok kemanusiaan mengatakan aksi AS bukan solusi yang efektif dan hanya aksi tak signifikan untuk mengurangi rasa bersalah mereka atas apa yang terjadi di Gaza.
"AS, bersama dengan angkatan udara Yordania, melakukan gabungan serangan udara bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk memberikan bantuan penting kepada warga sipil yang terkena dampak konflik yang sedang berlangsung,” kata Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (2/3).
Pesawat-pesawat C-130 menjatuhkan lebih dari 38.000 makanan di sepanjang garis pantai Gaza yang memungkinkan warga sipil mengakses bantuan penting,” tambahnya, ketika daerah kantong tersebut menghadapi krisis kemanusiaan setelah hampir lima bulan perang.
Baca juga : Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Presiden AS Joe Biden mengatakan pengiriman bantuan dari udara oleh AS akan dilakukan dalam beberapa hari, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Negara-negara lain, termasuk Yordania dan Prancis, telah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza.
“Kita perlu berbuat lebih banyak dan Amerika Serikat akan berbuat lebih banyak, bantuan yang mengalir ke Gaza tidak cukup," kata Biden kepada wartawan.
Sejak perang Israel dimulai pada tanggal 7 Oktober setelah serangan Hamas, Israel telah melarang masuknya makanan, air, obat-obatan dan persediaan lainnya, kecuali sejumlah kecil bantuan yang masuk ke selatan dari Mesir di penyeberangan Rafah dan gerbang perbatasan Karem Abu Salem.
Baca juga : Beredar Proposal Terbaru Gencatan Senjata Israel dan Hamas, Ini Bocorannya
Langkah Amerika ini dikritik karena dianggap tidak efisien dan hanya merupakan langkah sementara untuk menangakan masyarakat dari kondisi terburuk di wialyah tersebut.
“Penerjunan udara ini bersifat simbolis dan dirancang sedemikian rupa untuk menenangkan pangkalan domestik,” Dave Harden, mantan direktur USAID untuk Tepi Barat kepada Al Jazeera.
“Yang perlu dilakukan adalah lebih banyak [pembukaan] penyeberangan dan lebih banyak truk yang masuk setiap hari. Saya pikir Amerika Serikat lemah dan itu sangat mengecewakan saya,” tambah Harden.
Baca juga : Lagi, AS Gagalkan Gencatan Senjata di Gaza
“AS mempunyai kemampuan untuk memaksa Israel memberikan lebih banyak bantuan dan jika tidak melakukan hal tersebut, maka kita akan membahayakan aset dan rakyat kita dan berpotensi menciptakan lebih banyak kekacauan di Gaza,” lanjutnya.
Oxfam juga mengecam rencana pemerintahan Biden, dan menyebut upaya tersebut sebagai upaya untuk meredakan rasa bersalah para pejabat AS.
“Sementara warga Palestina di Gaza berada di ambang kehancuran, memberikan bantuan dalam jumlah kecil dan simbolis ke Gaza tanpa adanya rencana distribusi yang aman tidak akan membantu dan akan sangat merendahkan martabat warga Palestina,” Scott Paul, yang memimpin advokasi Oxfam untuk pemerintah AS.
(Al jazeera/Z-9)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
RIBUAN warga Israel kembali turun ke jalan pada Minggu (17/8) menuntut diakhiri perang di Jalur Gaza, Palestina.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
RIBUAN warga Palestina terpaksa meninggalkan lingkungan Zeitoun di selatan Kota Gaza, setelah beberapa hari serangan udara dan operasi militer Israel
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved