Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DEWAN Keamanan (DK) PBB mengungkapkan keprihatinan terkait "eskalasi kekerasan" di bagian timur Republik Demokratik Kongo (RDC) pada Senin, mengutuk serangan yang dilancarkan awal bulan ini oleh pemberontak M23 di dekat kota Goma.
Bentrokan telah meningkat belakangan ini antara M23 dan tentara Kongo.
RDC, PBB, dan negara-negara Barat mengatakan Rwanda mendukung para pemberontak dalam upaya untuk mengendalikan sumber daya mineral yang luas, tuduhan yang dibantah Kigali.
Baca juga : PBB Setujui Misi Kenya untuk Membantu Stabilitas di Haiti
"Anggota Dewan Keamanan, yang bertemu pada Senin untuk membahas masalah ini, mengulangi kecaman mereka terhadap semua kelompok bersenjata yang beroperasi di negara itu. Mereka menyatakan keprihatinan terhadap eskalasi kekerasan dan ketegangan yang berkelanjutan di wilayah tersebut," menurut pernyataan yang dibacakan oleh Duta Besar Guyana Carolyn Rodrigues-Birkett.
Anggota Dewan Keamanan juga secara khusus mengutuk serangan M23, yang diluncurkan pada 7 Februari, kata Rodrigues-Birkett.
"Mereka mengulangi dukungan penuh mereka terhadap kedaulatan, kesatuan, dan integritas teritorial RDC."
Baca juga : Belasan Warga Sipil Sudan Tewas dalam Pertempuran di Darfur
M23 telah merebut sebagian besar wilayah di provinsi Kivu Utara sejak muncul dari dormansi pada akhir 2021, di daerah yang dilanda kekerasan selama beberapa dekade setelah perang regional pada 1990-an.
Puncak ketegangan yang paling baru telah mendorong ribuan warga sipil untuk melarikan diri dari kota Sake, di jalur menuju Goma, ibu kota provinsi Kivu Utara.
Menurut dokumen PBB yang dilihat AFP pada Senin, tentara Rwanda menggunakan senjata canggih seperti rudal permukaan-ke-udara untuk mendukung M23.
Baca juga : Bikin Geger! Tentara Bela Diri Jepang Tembak Tiga Rekannya Sendiri
Sebuah "misi diduga Angkatan Pertahanan Rwanda (RDF) rudal permukaan-ke-udara mobile (SAM)" ditembakkan ke drone observasi PBB pada hari Rabu lalu tanpa mengenainya, demikian laporan rahasia tersebut menyebutkan.
Pasukan PBB telah berada di RDC selama hampir 25 tahun, namun dituduh gagal melindungi warga sipil dari kelompok bersenjata.
Dewan Keamanan PBB memutuskan pada bulan Desember untuk menyetujui tuntutan Kinshasa untuk penarikan meskipun situasinya sangat tidak stabil. (AFP/Z-3)
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Pasukan Garda Nasional mulai terlihat berpatroli di Washington DC, sehari setelah perintah Presiden AS Donald Trump.
Hasanuddin mengatakan lingkungan militer memang keras. Namun, sejak 1974 telah dikeluarkan instruksi yang melarang hukuman fisik berupa pemukulan atau penyiksaan.
Wali Kota Washington DC, Muriel Bowser, akan berupaya menjaga kepercayaan warga di tengah pengerahan aparat federal
Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan LLDIKTI dalam mengawal kasus kekerasan di kampus.
Antonio Guterres pada (28/6) waktu setempat menyambut baik penandatanganan kesepakatan damai yang digelar sehari sebelumnya antara Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Rwanda.
Gambar satelit terbaru memperlihatkan dua danau lava yang mencolok di puncak Gunung Nyamuragira dan Gunung Nyiragongo, dua gunung berapi paling aktif dan mematikan di Afrika.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
MASSA aksi unjuk rasa mengamuk di ibu kota Kinshasa, Kongo, pada Selasa (28/1) waktu setempat. Demonstran membakar area di luar kantor PBB serta menargetkan beberapa kedutaan.
WHO melaporkan 31 meninggal akibat wabah penyakit misterius yang melanda zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Republik Demokratik Kongo, sejak Oktober 2024.
WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12). Ini Hasilnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved