Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Ini Hasil Penyelidikan WHO soal Penyakit Misterius di Kongo

Putri Rosmalia Octaviyani
11/12/2024 08:58
Ini Hasil Penyelidikan WHO soal Penyakit Misterius di Kongo
Presiden Republik Demokratik Kongo (DRC) Felix Tshisekedi (tengah) bertemu dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.(Dok. Antara/Xinhua/Presidensi Republik Demokrat Kongo)

WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12).

Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat RD Kongo, sebanyak 394 kasus dan 30 kasus kematian telah dilaporkan di zona kesehatan Panzi. Gejala penyakit tersebut meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia.

Berdasarkan hasil penyelidikan tim ahli WHO yang terjun ke Panzi, Mereka mencurigai bahwa sebenarnya penyakit yang dianggap misterius itu adalah malaria. Sulitnya akses kesehatan dan gizi buruk pada warga setempat membuat gejalanya menjadi lebih parah dan mematikan.

Dilansir dari Guardian, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, saat ini setidaknya 10 orang yang mengalami penyakit misterius di Kongo itu telah dinyatakan positif malaria.

Namun, Tedros mengatakan proses pendalaman dan diagnosis masih dilakukan. Ia menduga orang-orang yang mengalami penyakit misterius itu sebenarnya mengidap lebih dari satu penyakit.

"Dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 pasien dinyatakan positif malaria, meskipun ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang terlibat. Sampel lebih lanjut akan dikumpulkan dan diuji lagi," kata Tedros.

Seperti diketahui, penyakit misterius di Kongo membuat dunia khawatir. Itu karena kasusnya telah muncul pada ratusan orang dengan angka kematian yang signifikan. Penyakit tersebut dikhawatirkan akan menjadi cikal-bakal pandemi baru.

Patogen pernapasan, seperti influenza atau covid-19, sedang diselidiki sebagai kemungkinan penyebab dari penyakit tersebut, begitu pula malaria, campak, dan lainnya. Hingga hasil uji laboratorium lebih lanjut diterima, penyebabnya masih belum jelas.

Panzi merupakan kawasan pedesaan yang berjarak lebih dari 700 km dari Kinshasa, ibu kota RD Kongo. Akses jalan sulit dan jaringan komunikasi juga terbatas. (Ant/Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya