Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
WHO telah mengirim tim ahli untuk menyelidiki soal penyakit misterius di Kongo. Tim ahli WHO telah tiba di Kongo khususnya daerah Panzi sejak Jumat, (6/12).
Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat RD Kongo, sebanyak 394 kasus dan 30 kasus kematian telah dilaporkan di zona kesehatan Panzi. Gejala penyakit tersebut meliputi sakit kepala, batuk, demam, kesulitan bernapas, dan anemia.
Berdasarkan hasil penyelidikan tim ahli WHO yang terjun ke Panzi, Mereka mencurigai bahwa sebenarnya penyakit yang dianggap misterius itu adalah malaria. Sulitnya akses kesehatan dan gizi buruk pada warga setempat membuat gejalanya menjadi lebih parah dan mematikan.
Dilansir dari Guardian, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, saat ini setidaknya 10 orang yang mengalami penyakit misterius di Kongo itu telah dinyatakan positif malaria.
Namun, Tedros mengatakan proses pendalaman dan diagnosis masih dilakukan. Ia menduga orang-orang yang mengalami penyakit misterius itu sebenarnya mengidap lebih dari satu penyakit.
"Dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 pasien dinyatakan positif malaria, meskipun ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang terlibat. Sampel lebih lanjut akan dikumpulkan dan diuji lagi," kata Tedros.
Seperti diketahui, penyakit misterius di Kongo membuat dunia khawatir. Itu karena kasusnya telah muncul pada ratusan orang dengan angka kematian yang signifikan. Penyakit tersebut dikhawatirkan akan menjadi cikal-bakal pandemi baru.
Patogen pernapasan, seperti influenza atau covid-19, sedang diselidiki sebagai kemungkinan penyebab dari penyakit tersebut, begitu pula malaria, campak, dan lainnya. Hingga hasil uji laboratorium lebih lanjut diterima, penyebabnya masih belum jelas.
Panzi merupakan kawasan pedesaan yang berjarak lebih dari 700 km dari Kinshasa, ibu kota RD Kongo. Akses jalan sulit dan jaringan komunikasi juga terbatas. (Ant/Z-9)
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
Lokasi terpencil dan infrastruktur kesehatan yang lemah di Kongo meningkatkan risiko penyebaran wabah akibat bangkai kelelawar tersebut.
Wabah penyakit terbaru di Republik Demokratik Kongo dimulai pada 21 Januari 2025, dengan 419 kasus tercatat dan 53 kematian.
Sebuah penyakit misterius yang belum teridentifikasi menewaskan lebih dari 50 orang di Republik Demokratik Kongo sejak Januari 2024.
Penyakit misterius yang melanda Kongo dan telah menewaskan 79 orang membuat beberapa negara melakukan tindakan pencegahan secara serius, Peningkatan pemeriksaan kesehatan dilakukan
Mayoritas korban meninggal akibat penyakit X berumur 15-18 tahun.
Epidemolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menduga penyakit misterius di Kongo yang telah menewaskan hampir 150 berasal dari infeksi virus, karakteristiknya bukan pandemi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved