Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PENGAWASAN ketat terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, oleh pihak ototiras Israel membuat kondisi di sana semakin sulit. Syukurnya, lembaga kemanusiaan Internasional Networking for Humanitarian (INH) berhasil mendistribusiakan paket bantuan kemanusiaan hingga ke titik-titik krusial seperti kamp pengungsian yang ada di wilayah Jalur Gaza Selatan.
"Alhamdulillah dengan kerja keras dan tak pernah lelah, tim kami di lapangan bisa melakukan distribusi program bantuan kemanusiaan hingga ke kamp pengungsian yang ada di wilayah Khan Younis, Gaza Selatan," kata Lukmanul Hakim, Presiden Direktuk INH, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, para relawan INH yang merupakan warga lokal Gaza mendistribusikan paket bantuan kemanusiaan berupa buah-buahan dan sayuran langsung dibagikan kepada para korban perang yang jumlahnya mencapai ratusan ribu jiwa. "Bantuan kemanusiaan ini merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan INH dan kami salurkan secara bertahap mengingat situasi dan kondisi di Jalur Gaza yang belum kondusif," jelasnya.
Baca juga: Israel dan Hamas Sepakat Kirim Obat-obatan bagi Sandera di Gaza
Bantuan logistik yang disalurkan saat ini berupa sayuran dan buah-buhan yang merupakan produk lokal yang tersisa saat ini dan dibeli secara langsung dari petani-petani lokal yang ada di Jalur Gaza. Lukman mengakui, lambatnya distribusi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza secara langsung itu lantaran sulitnya akses pengiriman, baik barang-barang logistik maupun dana.
Pasalnya, pihak Israel hingga hari ini masih membatasi jumlah barang dan truk pengangkut logistik yang akan masuk ke wilayah Gaza terutama melalui gerbang Raffa. "INH berkomitmen untuk terus berupaya melakukan eksekusi program-program kemanusiaan di Palestina, terutama Jalur Gaza. Semoga saja kondisi Gaza semakin membaik dan semua program penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza bisa berjalan secara maksimal," tegasnya.
Saat ini, ratusan ribu warga sipil di Gaza hidup dalam keterbatasan. Mereka sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari pihak luar. Indonesia dikenal sebagai negara paling dermawan dan selalu membantu rakyat Palestina khususnya Gaza yang hidup dalam bayang-bayang peperangan.
Baca juga: MA Berikan Infak Kemanusiaan Untuk Palestika ke Baznas
Koordinator Relawan INH Gaza Suhaib Abu Daqqa mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang saat ini masih peduli dan membantu warga Palestina di Gaza. Saat ini lebih dari 1,2 juta warga Gaza kehilangan tempat tinggal. Mereka menjadi pengungsi akibat agresi Israel yang tak kunjung henti hampir semua wilayah di Gaza tak lagi aman.
"Mereka juga membutuhkan tempat tidur dan tempat tinggal, selimut, dan mereka membutuhkan tenda, karena mereka tidak memiliki tempat berlindung," jelasnya. Rencananya, ia akan terus bergerak untuk menyasar kamp-kamp pengungsi yang ada di wilayah selatan Gaza dan membagikan bantuan logistik lain, baik makanan, pakaian, maupun obat-obatan.
Serangan Israel ke Jalur Gaza sudah berlangsung lebih dari tiga bulan. Tercatat 24 ribu nyawa warga sipil Gaza melayang dan 7.000 lebih masih dinyatakan hilang. Lebih dari setengah korban yang meninggal dunia ialah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel di Jalur Gaza juga merusak infrastruktur bangunan, fasilitas umum, dan rumah warga. (Z-2)
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada Senin (18/8) menegaskan penolakannya terhadap pernyataan resmi Israel terkait konsep Israel Raya
Rekaman audio mantan Kepala Intelijen Militer Israel, Aharon Haliva, bocor ke publik. Ia menyebut kematian puluhan ribu warga Palestina di Gaza sebagai sesuatu yang “diperlukan”.
Menlu Mesir Badr Abdelatty menolak ide pemindahan warga Gaza. Ia menegaskan pengusiran massal Palestina adalah garis merah.
Hamas menyatakan setuju dengan proposal terbaru gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.
Israel memberikan izin khusus kepada Indonesia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui jalur udara (airdrop) ke Gaza.
RIBUAN warga Israel turun ke jalan pada Minggu (17/8) memprotes kebijakan PM Benjamin Netanyahu dan menyerukan diakhirinya perang di Gaza serta mendesak pembebasan para sandera.
Pesawat tersebut berangkat dari King Abdullah II Air Base, Amman, Yordania pukul 10.37 waktu setempat untuk melaksanakan misi air drop di jalur Gaza.
Bantuan ini, sambung Rizky, bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Pesawat militer Yordania dan Uni Emirat Arab menjatuhkan bantuan makanan ke Gaza pada Minggu (27/7), bertepatan dengan dimulainya jeda terbatas oleh militer Israel
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved