Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
TARIQ Habash, seorang pejabat politik yang ditunjuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Departemen Pendidikan, mengundurkan diri pada Rabu (3/1). Alasannya pendekatan pemerintahan Biden terhadap konflik Gaza dan kegagalannya menghentikan apa yang ia sebut sebagai “taktik hukuman kolektif” Israel.
“Saya tidak bisa tinggal diam karena pemerintahan ini menutup mata terhadap kekejaman yang dilakukan terhadap warga Palestina yang tidak bersalah, yang oleh para ahli hak asasi manusia terkemuka disebut sebagai kampanye genosida oleh pemerintah Israel,” tulis Habash dalam surat pengunduran dirinya.
Habash, yang menjabat selama tiga tahun sebagai asisten khusus di Kantor Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Kebijakan di departemen tersebut, adalah satu-satunya orang Palestina-Amerika yang ditunjuk di badan tersebut. Dia mengatakan tindakan pemerintahan Biden telah membahayakan jutaan nyawa tak berdosa di Gaza.
Baca juga: Israel Bahas Pengusiran Warga Palestina ke Kongo
“Saya tidak bisa diam-diam terlibat karena pemerintahan ini gagal memanfaatkan pengaruhnya sebagai sekutu terkuat Israel untuk menghentikan taktik hukuman kolektif yang kejam dan terus berlanjut yang telah memutus akses terhadap makanan, air, listrik, bahan bakar, dan pasokan medis bagi warga Palestina di Gaza, yang menyebabkan meluasnya konflik di Gaza. penyakit dan kelaparan,” kata Habash.
Habash menuduh pemerintah membantu kekerasan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina di Gaza. Ia mempertanyakan kejelasan umlah korban jiwa warga Palestina dalam serangan Israel dan memberikan suara menentang resolusi yang menyerukan gencatan senjata di PBB.
“Dan para pemimpin pemerintahan bahkan mengulangi klaim yang tidak terverifikasi yang secara sistematis tidak manusiawi terhadap warga Palestina,” tulisnya.
Baca juga: Iran Salahkan Israel dan AS, 95 Tewas dalam Serangan di Peringatan Jenderal Soleimani
Selain itu, ia mengungkapkan mengalami dehumanisasi dan penghapusan identitas oleh rekan-rekannya, media, dan pemerintah AS.
Habash, yang keluarganya hidup selama Nakba, atau Malapetaka pada 1948, mengatakan ratusan ribu warga Palestina diusir dengan kekerasan dan paksa dari rumah mereka oleh warga Israel. Kerabatnya tidak pernah diizinkan masuk untuk kembali ke rumah keluarga mereka selama 75 tahun.
“Jutaan warga Palestina telah menghadapi pendudukan, pembersihan etnis, dan apartheid selama beberapa dekade, dan penerimaan pasif Pemerintahan Biden terhadap status quo ini sepenuhnya tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi. Pemerintah kami terus memberikan pendanaan militer tanpa syarat kepada pemerintah yang tidak tertarik pada hal ini. melindungi nyawa tak berdosa,” tambah Habash.
Pada Oktober, Josh Paul, yang kini mantan pejabat Departemen Luar Negeri, mengundurkan diri karena pengiriman senjata AS ke Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
“Saya berangkat hari ini karena saya percaya bahwa dalam upaya kita saat ini sehubungan dengan penyediaan senjata mematikan yang berkelanjutan bahkan diperluas dan dipercepat kepada Israel. Saya telah mencapai akhir dari kesepakatan itu,” tulisnya dalam sebuah surat.
(Anadolu/Z-9)
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Donald Trump menghentikan pertemuan dengan Zelensky dan pemimpin Eropa untuk berbicara dengan Putin. Trump siapkan pertemuan langsung demi akhiri perang Rusia-Ukraina.
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat mengenai jaminan keamanan yang kuat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
Pemerintah banyak melakukan sejumlah terobosan untuk membela Palestina yang termasuk pertama mengakui kemerdekaan Indonesia.
Keputusan Indonesia meningkatkan langkah bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Jalur Gaza didasari dengan semakin mendesaknya tuntutan aksi konkret akibat kekejaman Zionis Israel.
MENTERI Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar personel polisi Palestina yang akan menjalani pelatihan di Mesir dan Yordania.
JUMLAH kematian akibat malanutrisi di tengah pengepungan dan krisis pasokan makanan di Jalur Gaza bertambah menjadi 235 orang, termasuk 106 anak.
MILITER Israel menghancurkan lebih dari 300 rumah selama tiga hari terakhir di lingkungan Zeitoun, Jalur Gaza tengah. Ini merupakan rencana pendudukan yang sedang berlangsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved